Djarot: Boleh Pacaran di Kalijodo, Asal Pacarannya Sehat
Kalijodo, kata Djarot, masih bisa digunakan untuk mencari jodoh, namun bukan dalam hal yang negatif.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Non-aktif, Djarot Saiful Hidayat, berkelakar saat membahas mengenai asal usul sebutan Kalijodo, yang kini telah disulap oleh Pemprov DKI menjadi ruang publik.
Ia menjelaskan nama Kalijodo awalnya digunakan lantaran kawasan tersebut dikenal sebagai lokasi untuk mencari jodoh, sebelum berubah menjadi kawasan prostitusi dan rawan kriminal.
"Namanya aja Kalijodo, tempat orang cari jodoh. Iya dong, betul nggak? Kalijodo loh, tempat orang datang cari jodoh," ujar Djarot, saat ditemui di Waroeng Solo, Jalan Madrasah Raya, Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Sabtu (3/12/2016) siang.
Baca: Djarot Banggakan Penataan Kalijodo
Mantan Wali Kota Blitar itu pun menegaskan bahwa setelah digusur, kawasan tersebut tidak lagi rawan terhadap tindak kejahatan dan hal negatif lainnya.
Kalijodo, kata Djarot, masih bisa digunakan untuk mencari jodoh, namun bukan dalam hal yang negatif.
"Tapi cari jodoh yang sehat, yang baik, ramah," tegas Djarot.
Baca: BERITA FOTO: Begini Penampakan Kalijodo Sekarang, dengan Taman yang Indah
Menurut Politisi partai PDI Perjuangan itu, Kalijodo yang sudah berubah fungsi tersebut kini sudah bisa digunakan untuk pasangan sejoli yang ingin 'berpacaran secara sehat'.
Selain itu, Kalijodo bisa dimanfaatkan pula sebagai kawasan untuk berolahraga.
"Orang bisa pacaran di situ boleh, tetapi dengan pacarannya yang sehat. Orang boleh berolahraga di sono ya, kemudian orang bisa duduk-duduk bercengkerama main di sana," kata Djarot.