Survei LSI Sebut 4 Alasan Agus-Sylvi Unggul Sementara
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menemukan empat alasan mengapa pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni unggul saat ini di Pilgub DKI.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menemukan empat alasan mengapa pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni unggul saat ini di Pilgub DKI.
Pertama, diantara ketiga calon Agus adalah calon gubernur dengan tingkat kesukaan atau penerimaan paling tinggi.
Tingkat kesukaan Agus sebesar 77,1 persen, posisi kedua Anies Baswedan 74,30 persen di paling buncit Basuki Tjahaja Purnama hanya 53,70 persen.
"Semakin disukai semakin besar probabity calon dipilih," kata peneliti LSI Adjie Alfaraby di Kantor LSI Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2016).
Kedua, Agus-Sylvi lebih sukses menarik simpati pemilih mayoritas yaitu menengah-bawah pada tingkatan ekonomi dengan program pro-rakyatnya.
Baca: Jadi Pemenang di Survei LSI Denny JA, Agus Yudhoyono Semringah
Dari data LSI populasi dengan penghasilan Rp 3,5 juta ke bawah sebesar 65 persen di Jakarta.
"Program rakyat Agus-Sylvi yaitu program bantuan Rp 50 Juta pe-unit usaha untuk modal bergulir, program bantuan tunai Rp 5 juta per-tahun untuk keluarga tak mampu, dan program bantuan Rp 1 miliar per-RW/RT disukai rata-rata diatas 70 persen oleh pemilih ekonomi menengah-bawah," kata Adjie.
Ketiga, Agus-Sylvi disebut lebih mewakili spektrum ideologi 'tengah' Survei LSI menunjukan sebesar 45,8 persen pemilih DKI Jakarta mengidentifikasi ideologi politik mereka 'nasionalis religius'.
Hanya 18,2 persen menyatakan mereka berideologi nasionalis sekuler, dan 16,5 persen berideologi agama.
"Dan ketika ditanya dari tiga pasangan calon gubernur, manakah yang mewakili ideologi nasionalis religius, maka Agus harimurti Yudhoyono paling tinggi. Sebesar 32,5 persen menilai Agus mewakili ideologi nasionalis religius, 26,1 persen menyatakan Anies, dan 24,8 persen menyatakan Ahok," katanya.
Menurut Adjie, posisi Agus yang dipersepsikan ada di 'tengah' membantunya untuk lebih mudah masuk ke semua segmen.
Keempat, Agus-Sylvi dianggap sebagai pasangan paling minim kontroversi.
Yang dimaksud dengan kontroversi disini adalah pasangan calon yang pernyataan, perilaku dan kegiatannya menimbulkan pro dan kontra.
Pasangan Ahok-Djarot dinilai paling banyak menimbulkan kontroversi yaitu 52,4 persen Anies-Sandi sebesar 20,3 persen dan Agus-Sylvi sebesar 13,2 persen.
"Publik Jakarta tak menyukai kandidat yang kontroversial, yang acapkali menyulut hiruk pikuk yang tak produktif," kata Adjie.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan secara tatap muka terhadap 440 responden. Responden dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of Error survei ini plus minus 4,8 persen.
Survei ini dibiayai dengan dana sendiri, dan dilengkapi pula dengan kualitatif riset (FDG/focus group discussion, media analisis, dan indepth interview).