TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) terhadap 800 responden pada 3-11 Desember lalu, program pasangan Agus Harimurti Yudoyono-Sylviana Murni tentang Rp 1 miliar untuk setiap RW, juga ikut ditanyakan kepada masyarakat.

Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi, menyebutkan hanya 50 persen reponden yang tahu soal program tersebut, dan sisanya mengaku tidak tahu. Sebanyak 56 persen responden, mengaku tidak yakin akan program tersebut.

"Dua puluh enam persen responden mengaku yakin, dan delapan belas persen tidak tahu dan tidak menjawab," katanya, di Hotel Atlet Century Park, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016).

Program tersebut oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dikategorikan sebagai pelanggaran. Dalam survei LSI responden ditanya apakah setuju bahwa program tersebut dikategorikan sebagai praktik politik uang.

Sebanyak 56 persen responden mengaku setuju, 18 persen responden mengaku tidak setuju, sisanya 26 persen tidak tahu dan tidak menjawab.

Dalam kesempatan yang sama Imelda Sari memprotes pertanyaan tersebut. Pasalnya kesalahan pasangan nomor urut satu itu menurut Bawaslu adalah tidak mencantumkan program tersebut dalam visi-misi. Sanksi yang dijatuhkan pun hanya sanksi administratif, dan tidak dipidanakan.

"Pihak KPUD sendiri sudah memahami, dan sudah tidak mempermasalahkan lagi," katanya.