Pemasangan Sheet Pile di Kali Grogol Ruas Palmerah Kacau, Warga Takut Roboh
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta Yudi Febriyadi, mengakui tak rapihnya pemancangan sheet pile tersebut.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Modifikasi Kali Grogol di ruas Kompleks Hankam, RT 8/2, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, dinilai tak rapih, Rabu (21/12/2016).
Pemasangan sheet pile (turap beton) tak beraturan, renggang, miring, berlubang, dan pecah-pecah.
Modifikasi Kali Grogol di ruas itu berupa pelurusan tepian kali dengan memapas tanah lalu dipancang turap beton. Sebelumnya di ruas itu tepian kalinya berkelok-kelok.
Pelurusan dilakukan lantaran arus deras di kelokan-kelokan itu membuat tanah di tepian kali rapuh dan menyebabkan jembatan hankam roboh pada Maret 2016 lalu.
Modifikasi bentuk kali Grogol pun dilakukan bersamaan dengan pembangunan jembatan Hankam yang roboh.
Kontraktor yang mengerjakan adalah PT Dewanto Cipta Pratama. Total nilai proyek Rp 3,2 milliar, termasuk 2 proyek pengerjaan jembatan lainnya di Jakarta yang dikerjakan perusahaan tersebut.
Di lokasi, pengerjaan jembatan sudah rampung, Rabu (21/12). Kendaraan sudah bisa melintas lagi.
Tepian kali yang diluruskan berada di sisi kiri dan kanan jembatan. Seluruhnya sudah terpasang sheet pile.
Tapi pemasangan tampak tak rapih. Di beberapa bagian sheet pile terlihat miring. Jarak antar sheet pile pun kelihatan renggang. Selain itu nyaris seluruh sheet pile tampak pecah dan retak-retak.
Maman (45), salah satu warga setempat, mengatakan, takut dengan pemasangan turap beton (sheet pile) yang tak rapih itu.
"Saya takut roboh lagi ini disini. Orang masang turapnya saja kacau begini," kata Maman ketika ditemui Wartakotalive.com di rumahnya, Rabu (21/12) siang.
Sementara Rahmad (45), salah satu pekerja proyek, mengatakan, pemancangan sheet pile dilakukan oleh mandor yang berbeda dengan pembangunan jembatan.
"Itu saat mancang sheet pile tak pakai alat berat. Pakai labrang manual dan hanya satu alatnya," kata Rahmad kepada Wartakotalive.com, siang tadi.
Labrang manual ini alat untuk memancang sheet pile yang mesti digerakkan dengan tenaga manusia. Harus ada lima orang untuk mengoperasikan alat ini.
Sementara Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta, Yudi Febriyadi, mengakui tak rapihnya pemancangan sheet pile tersebut.
"Nanti akan kita minta ke kontraktor untuk merapihkan itu," kata Yudi ketika dihubungi Wartakotalive.com, sore tadi.
Yudi menjelaskan bahwa kontraktor tak bisa mengoperasikan alat berat untuk pemancangan sheet pile di sana. Jalan Inspeksi Kali Grogol menuju lokasi itu terlalu kecil untuk dimasuki alat berat.
Pemancangan sheet pile di kali grogol untuk pelurusan kali di ruas Kompleks Hankam ini berbeda jauh dengan pemancangan sheet pile di Kali Grogol ruas Jalan Latumenten, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Di kali grogol ruas Jalan Latumenten, pemancangan sheet pile dilakukan oleh PT Waskita Beton Precast - PT Jaya Konstruksi KSO.
Di sana sheet pile terpasang rapih, rapat, dan tak miring. Hasil pemasangannya pun enak dilihat.
Project Manager PT Waskita Beton Precast - PT Jaya Konstruksi KSO, Agus Santoso, mengatakan, di beberapa titik pihaknya pun tak menggunakan alat berat untuk pemancangan.
Ada titik dimana pihaknya mesti memakai labrang manual untuk pemancangan.
"Asalkan yang mengoperasikannya terlatih dan kompeten, pemancangan dengan labrang manual juga akan rapih dan enak dilihat," kata Agus ketika dihubungi Wartakotalive.com, sore tadi.
Agus menjelaskan, pemancangan di kali Grogol yang dikerjakan oleh pihaknya selalu dilengkapi dengan alat monitoring kelurusan. Makanya sheet pile yang terpasang benar-benar lurus dan rapat.(*)