Kecurigaan Sheila, Tangis Istri Kedua Dodi hingga Tak Adanya Barang yang Hilang
Seperti halnya potongan-potongan puzzle, polisi mulai memilah dan menyatukan menjadi gambar yang lengkap dan jelas terkait pembunuhan sadis di Pulomas
Editor: Robertus Rimawan
Seperti dikutip dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menduga pembunuh enam orang di rumah mewah di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, masuk ke rumah tersebut sejak Senin (26/12/2016) sore.
"(Pelaku masuk) sekitar jam 3 sore, kemudian kemarin pagi-pagi (kasus pembunuhan itu) baru di ketahui temannya korban," ujar Argo di lokasi, Selasa (27/12/2016).
Menurut Argo, pembunuhan tersebut pertama kali diketahui oleh Sheila Putri pada Selasa (27/12/2016) sekitar pukul 09.30 WIB.
Sheila merupakan teman dari Diona Arika (16).
Sheila sudah mencoba menghubungi Diona sejak Senin sore.
Namun, tidak ada respons dari Diona. Padahal, keduanya berjanji akan jalan-jalan bersama.
Keesokan harinya, kata Argo, Sheila memutuskan untuk ke rumah Diona.
"Tadi pagi (Sheila) ke sini ternyata enggak ada jawaban dan pintu tidak terkunci. Sampai dia masuk ke dalam, ada rintihan di kamar mandi. Karena cewek, dia takut, berlari, langsung ke mencari bantuan ke sekuriti," kata Argo.
Setelah mengadu ke sekuriti, akhirnya diputuskan untuk melapor ke polisi yang berada di Pos Kayu Putih.
Kemudian, polisi menemani Sheila untuk mengecek keadaan di rumah Diona.
"(Ternyata) korban ada di dalam kamar mandi yang hanya ada full set ukuran satu setengah meter diisi 11 orang."
"Setelah dibuka oleh anggota pos kayu putih, ada 11 orang. Enam orang dibawa ke rumah sakit dan lima orang yang meninggal di TKP," kata Argo.
Tangis istri Dodi
Isak tangis terdengar dari ruang tengah Rumah Sakit Kartika, Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016) sore.