Pengakuan Saksi Saat Dobrak Kamar Mandi: Pintu Tertahan Tumpukan Jenazah
Benar, mereka mendapati rumah tersebut dalam keadaan berantakan. Tak lama kemudian, terdengar suara minta tolong dari balik kamar mandi.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Bdua dobrak pintu kamar mandi, kita buka pake linggis dan kampak, akhir hantam, tebal pintu dibuka 10 menit-15 menit,
"Kami buka pintu kamar mandi itu pelan-pelan karena begitu bisa dibuka terlihat ada orang. Rupanya pintu tertahan sama tumpukan mayit," ungkapnya.
"Saya langsung lemas lihat mayit dan orang yang masih hidup ditumpuk jadi satu seperti itu," sambungnya.
Ia dan beberapa petugas keamanan dibantu dengan datangnya petugas Polsek Pulogadung berusaha mengangkat dan mengevakuasi 11 orang yang tertumpuk itu ke ruang tamu. Setelah diperiksa dokter kepolisian, rupanya ada lima orang yang masih bernafas dan mempunyai denyut nadi.
"Saya enggak tahu nyebutnya apa. Kaget, lemas nggak keruan lihat orang ditumpuk di kamar mandi kecil seperti itu," ucapnya.
Kepolisian melansir, ada 11 orang yang ditemukan di dalam kamar mandi rumah milik Dodi Triono. Sebanyak enam orang di antaranya meninggal dunia di tempat dan lima orang lainnya masih bernyawa telah dilarikan ke rumah sakit.
Enam korban meninggal dunia yakni, pemilik rumah, Dodi Triono (59); putri pertama Dodi, Diona Arika Andra Putri (17); putri ketiga Dodi, Dianita Gemma Dzalfayla (9); teman sekolah Gemma, Amel (9); serta dua sopir pribadi Dodi, Yanto (23) dan Tasrok (40).
Sementara korban selamat, yakni putri kedua Dodi, tiga Zanette Kaslila Azaria (13); serta empat pembantu rumah tangga Dodi, Emi (41), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy (23).
Hingga berita ini diturunkan, kepolisian masih menyelidiki pelaku dan mencari tahu motifnya. Yang jelas, dengan tidak adanya barang berharga milik korban yang hilang dari dalam rumah, kasus ini diduga murni kasus pembunuhan.