Emi dan Santi Baru Kerja Tiga Minggu di Rumah Dodi
Sang istri dan anaknya itu bekerja di rumah sang arsitek Dodi Triono lantaran dibawa oleh Yanto, seorang supirnya yang juga tewas dalam aksi tersebut.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua pembantu yang turut menjadi korban dalam kasus penyekapan 11 orang berujung pembunuhan yang menewaskan 6 orang di sebuah rumah di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur, ternyata baru bekerja selama 3 minggu.
Pernyataan tersebut disampaikan Bibih, suami Emi (41) sekaligus ayah Santi (22), dua korban yang selamat dalam aksi penyekapan yang menewaskan majikannya itu.
"Baru tiga minggu kerja, belum sebulan," ujar Bibih, saat ditemui di Rumah Sakit Kartika Pulo Mas, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016).
Ia menjelaskan, sang istri dan anaknya itu bekerja di rumah sang arsitek Dodi Triono lantaran dibawa oleh Yanto, seorang supirnya yang juga tewas dalam aksi tersebut.
"Diajak Yanto, supir disitu (rumah Dodi Trianto)," jelasnya.
Ia pun mengaku langsung berangkat ke Jakarta begitu mengetahui sang istri dan anak menjadi korban
Sebelumnya, telah terjadi penyekapan berujung pembunuhan di kediaman arsitek Dodi Triono yang juga menjadi korban tewas dalam aksi keji tersebut.
Emi disekap bersama 10 orang lainnya, termasuk majikannya dalam sebuah kamar mandi berukuran 1,5 m x 1,5 m.
Dari sebelas korban, enam diantaranya dinyatakan tewas, yakni Dodi (59) pemilik rumah, Diona (16) anak Dodi, Dianita (9) anak Dodi, Amel (10) teman Dianita, serta dua supir Dodi yakni Yanto dan Tusrok.
Sedangkan korban yang masih hidup yakni Zanette (13) anak Dodi, Emi (41) pembantu Dodi, Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.
Hingga kini motif pembunuhan dan tersangka pun belum ditemukan.