Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ramlan Tewas Kehabisan Darah

Dua pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan cara ditembak di bagian kaki karena melakukan perlawanan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ramlan Tewas Kehabisan Darah
Wartakota/Istimewa
Salah seorang pelaku pembunuhan yang berhasil diciduk polisi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dua pelaku perampokan yang menyebabkan enam orang meninggal di sebuah rumah mewah di Jalan Pulomas Utara 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (26/12) sore dibekuk polisi di tempat persembunyiannya di sebuah rumah kontrakan di Jalan Kalong RT 08 RW 02 Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi.

Penggerebekan dilakukan pada Rabu (28/12) pukul 14.50.

Dua pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan cara ditembak di bagian kaki karena melakukan perlawanan. Mereka adalah Ramlan Butar Butar dan Erwin Situmorang.

Pelaku Ramlan akhirnya tewas kehabisan darah dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.

Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Iriawan mengatakan, pelaku atas nama Ramlan yang tewas merupakan perampok spesialis rumah mewah yang sudah beroperasi sejak 2001.

Ia juga telah lama masuk daftar pencarian orang (DPO) dalam berbagai kasus kejahatan, salah satunya aksi perampokan terhadap warga Korea Selatan di Depok, tahun lalu.

"Ramlan ini sebagai pimpinan komplotan. Dia punya andil besar dalam perampokan kemarin. Dia yang masuk terlebih dulu ke dalam rumah serta yang berinisiatif menumpuk 11 korban di dalam kamar mandi pembantu," jelas Iriawan saat menggelar jumpa pers di RS Polri, Rabu malam.

Berita Rekomendasi

Iriawan menyebut, ada empat orang yang beraksi dalam aksi perampokan tersebut. Dua di antaranya, kini masih buron.

Pelaku awalnya datang dengan sebuah mobil pada 14.37 dan langsung menemui salah satu sopir yang ada di rumah itu. Dalam aksinya, pelaku membekali diri dengan senjata api dan senjata tajam. Para pelaku juga mengancam seluruh anggota keluarga yang saat itu pemilik rumah atas nama Dodi Triono belum datang.

"Pak Dodi sama seorang sopirnya tidak ada. Jadi hanya satu orang pria yaitu sopir rumah itu. Pelaku masuk ke semua ruangan. Mengambil beberapa barang yang ditemukan. Saat itu Pak Dodi dan salah satu sopirnya lain baru tiba dari rumah satunya lagi. Akhirnya mereka semua dimasukkan ke dalam kamar mandi dengan alasan agar mempermudah mengacak-acak isi rumah," jelas Iriawan. (Feryanto Hadi)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas