Polisi Bawa Seember Ikan Hias dari Rumah Dodi, Apa Alasannya?
Ia keluar membawa sebuah ember biru yang sudah pecah berisikan lima ikan dari kolam di dalam rumah.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penyidik kepolisian sempat mengambil lima ikan dari rumah Dodi Triono, tempat kejadian perkara (TKP) kasus perampokan di Jalan Pulomas Utara, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur pada Selasa (27/12/2016) lalu.
Polisi yang membawa ikan tersebut mengenakan polo shirt bertuliskan "Turn Back Crime".
Ia keluar membawa sebuah ember biru yang sudah pecah berisikan lima ikan dari kolam di dalam rumah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, ikan-ikan tersebut sudah mati. Ikan itu mati karena kekurangan oksigen.
"Karena rumahnya sepi, makanya listriknya dimatikan sehari. Jadi, mesin di kolamnya ikutan mati," kata Argo kepada Kompas.com, Jumat (30/12/2016).
Argo menjelaskan, ikan tersebut sengaja dibawa penyidik bukan untuk dikonsumsi oleh polisi. "Itu karena sudah mati, makanya mau dibuang ke mana itu," kata dia.
Perampokan di kediaman Dodi Triono di Pulomas diwarnai penyekapan yang berujung kematian enam orang.
Lima orang lainnya, yang sama-sama disekap dalam satu ruangan berukuran 1,5 meter x 1,5 meter, berhasil diselamatkan walau harus menjalani perawatan intesif.
Peristiwa penyekapan itu terjadi pada Senin (26/12/2016), dan warga bersama polisi baru mengetahuinya pada Selasa (27/12/2016) pagi.
Korban yang meninggal dalam peristiwa itu adalah Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, dua anak Dodi bernama Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman dari anak Dodi, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.
Adapun korban selamat bernama Zanette Kalila (13), yang merupakan anak Dodi. Korban lain yang selamat adalah Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy.
Penulis: Akhdi Martin Pratama