Kejanggalan Atas Terbakarnya KM Zahro Express Menurut Sumarsono
Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menduga terdapat kejanggalan atas peristiwa terbakarnya Kapal Motor (KM) Zahro Express
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menduga terdapat kejanggalan atas peristiwa terbakarnya Kapal Motor (KM) Zahro Express pada Ahad (1/1/2017).
Kapal itu mengangkut ratusan orang yang hendak berlibur ke Pulau Tidung.
Berdasarkan wawancaranya dengan korban yang selamat di Rumah Sakit Atma Jaya, Soni, sapaan akrab Sumarsono, mengatakan terdapat perbedaan harga jual tiket yang harus dibayarkan oleh penumpang.
Soni menuturkan, harga tiket yang harus dibayar untuk berangkat ke Pulau Tidung sebesar Rp 79.000. Namun, ada penumpang yang membayar sebesar Rp 50.000.
"Kok tiket yang dijual dan realitanya beda. Ini ada apa? Lah ini 79.000 tapi bayarnya 50.000," kata Soni di RS Atma Jaya, Jakarta, Ahad (1/1/2017).
Menurut Soni, Kapal Motor (KM) Zahro Express mengangkut 247 penumpang. Sementara itu, data yang tercatat dalam surat izin berlayar KM Zahro Express berbeda.
Berdasarkan lembar surat izin berlayar kapal Zahro Express yang didapat Kompas.com, tercatat hanya ada 100 orang dalam daftar manifes.
Surat izin berlayar kapal Zahro Express memberi izin kapal berlayar dari Pelabuhan Muara Angke menuju Pulau Tidung pukul 07.00 WIB.
Meski demikian, Soni belum bisa memastikan apakah jumlah itu membuat kapasitas penumpang yang diangkut oleh KM Zahro Express menjadi berlebihan.
"Saya belum bisa bilang ada over-kapasitas. Tapi dari sisi ini aja ada masalah kan. Apa semurah itu? Dijual Rp 50.000 sementara yang lain bayar Rp 79.000 Ini sesuatu yang aneh, harus diselidiki," ujar Soni.
Kapal Zahro Express yang berisi ratusan penumpang itu sedianya akan berlabuh di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
Para penumpang adalah wisatawan yang ingin berlibur pada awal tahun 2017 ini. Namun, dalam perjalanan ke Pulau Tidung, kapal terbakar saat posisinya sedang di tengah laut.
Petugas di lokasi masih mencari tahu lebih lanjut apa penyebab kapal itu terbakar. Berdasarkan data yang dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terdapat 23 orang korban meninggal dunia.
Selain itu, ada belasan penumpang lain yang masih hilang, luka-luka, dan selamat pulang ke kediaman masing-masing.
Lutfy Mairizal Putra/Kompas.com