Anggota TNI AU Tewas Dikeroyok di Tempat Biliar, Prajurit Diminta Tak Terpancing
"Tidak dengan kejadian tersebut yang dapat memicu terjadinya tindakan balas dendam, serta para pelaku segera menyerahkan diri ke pihak Kepolisian,"
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prajurit TNI Angkatan Udara diimbau tidak terpancing dengan peristiwa penganiayaan Praka Riki Hidayat.
Praka Riki tewas dikeroyok di parkiran depan Nine Ball Billiar, Pondok Gede, Bekasi sekitar pukul 23.40 WIB, Rabu (4/1/2017).
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Jemi Tri Sonjaya mengatakan untuk mencegah agar kasus tersebut tidak meluas, pimpinan TNI AU mengingatkan anggotanya tidak terpancing.
"Tidak dengan kejadian tersebut yang dapat memicu terjadinya tindakan balas dendam, serta para pelaku segera menyerahkan diri ke pihak Kepolisian," kata Jemi lewat pesan singkat kepada wartawan, Kamis (5/1/2017).
Jemi menjelaskan, pengeroyokan yang berujung kematian Praka Riki Hidayat berawal dari cek-cok yang terjadi antara rekan Riki, Serka Bayu Wicaksono dengan dua orang pria mabuk di arena billiar.
Keributan kemudian berlanjut hingga terjadi penganiayaan terhadap Prada Riki.
"Tiba-tiba datang dua orang sipil dalam kondisi mabuk dan seorang dari mereka mengganggu Serka Bayu dengan cara mengambil dua bola biliar, memasukan ke dalam celananya dan berjalan ke luar tempat biliar," katanya.
Keterangan kronologis kejadian ini disampaikan Jemi berdasarkan keterangan 5 rekan Praka Riki yang diperiksa Polisi Militer Angkatan Udara (POM AU) terkait pengeroyokan.
Namun teman-teman korban kabur meninggalkan tempat tersebut, hingga korban dikeroyok di luar tempat biliar.
Jenazah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk penyelidikan lebih lanjut.
Setelah divisum jenazah dimakamkan di TPU Pinang Ranti, Kecamatan Makasar Jakarta Timur.