Kisah Korban Penyekapan Pulomas Bertahan Hidup: Zanet Digigit Agar Tetap Siuman
"Mereka tentu berebut oksigen. Keterangan (korban,-red) yang hidup. Pak Dodi sempat mematahkan grendel pintu kunci," ujar Iriawan
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 11 orang disekap di kamar mandi berukuran 1,5 X 1,5 meter di sebuah rumah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Di ruang sempit tersebut, korban kawanan perampok Ramlan Butar-Butar Cs berupaya bertahan hidup.
Mereka melakukan berbagai upaya supaya mendapatkan oksigen di tempat tersebut.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mohammad Iriawan, mengatakan para korban disekap mulai Senin (26/12/2016) pukul 14.42 sampai ditemukan Selasa pukul 10.10 WIB.
"Mereka tentu berebut oksigen. Keterangan (korban,-red) yang hidup. Pak Dodi sempat mematahkan grendel pintu kunci," ujar Iriawan, kepada wartawan, Kamis (5/1/2017).
Berdasarkan keterangan seorang pembantu Dodi Triono yang selamat dari insiden itu, kata Iriawan, Dodi sempat mematahkan grendel pintu kunci.
Upaya itu dilakukan untuk melubangi agar ada udara atau oksigen masuk ke ruangan.
"Mereka berebutan menghirup udara. Mereka meminum air ledeng untuk mempertahankan hidup supaya tak dehidrasi," kata dia.
Selain itu, Dodi, pemilik rumah, Yanto dan Tarso, sopir, berupaya mendobrak pintu tersebut.
Namun, pintu tak terbuka. Upaya ini dilakukan berulang kali sehingga mereka kehabisan tenaga hingga akhirnya tewas.
"Pintu kuat sekali, yang meninggal lelaki semua. Tak kuat, menendang dan sebagainya. Usaha itu sia-sia," ujarnya.
Pada saat di kamar itu, Zanette Kalla Azaria berteriak. Dia digigit Diona Arika, kakaknya.
Ini dilakukan agar Zanette tetap hidup saat disekap.
"Zanet digigit almarhum Diona. Digigit supaya siuman. Zanet melalui ibunya juga mengatakan demikian," tambahnya.