Djarot: Kita Tidak Terima Donasi Lagi
Batas sumbangan tersebut adalah batas yang diboleh para kandidat, seperti yang diatur dalam aturan Pilkada.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, berhasil mengumpulkan Rp 58 miliar dari masyarakat untuk biaya kampanye di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
Semua sumbangan yang diterima melalui transfer.
"Kita tidak terima cash (kontan), kalau mau sumbang ya sumbang ke rekening kampanye," ujar Djarot Saiful Hidayat dalam sambutannya di acara silaturahmi warga Blitar, yang digelar di NAM Centre, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2017).
Sumbangan tersebut berasal dari masyarakat dalam bentuk perorangan yang jumlahnya mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 75 juta, serta sumbangan dari perusahaan yang jumlahnya maskimal Rp 750 juta.
Baca: Djarot: Jangan Main-Main dengan Blitar!
Baca: Jelang Debat Kandidat, Djarot Mengaku Tak Gentar
Batas sumbangan tersebut adalah batas yang diboleh para kandidat, seperti yang diatur dalam aturan Pilkada.
Namun kini pasangan Ahok - Djarot sudah tidak lagi menerima sumbangan.
Uang sebanyak Rp 58 miliar itu menurutnya sudah lebih dari cukup.
Uang itu untuk mendanai untuk berbagai hal dan kegiatan selama kampanye, termasuk untuk membayar bensin kendaraan yang mengantar rombongan Ahok - Djarot ke lokasi kampanye, serta membayar sopir-sopirnya.
"Kita sudah tutup donasinya, kita tidak terima donasi dari manapun juga. Kita sudah buat pernyataan bahwa pasangan Ahok - Djarot tidak lagi menerima uang sumbangan," katanya.
Oleh karena itu ia mengaku tidak pusing dengan dana kampanye, karena jumlah yang terkumpul sudah lebih dari cukup.
Mantan Wali Kota Blitar itu juga mengaku sejak awal tidak pernah pusing dengan urusan pembiayaan.
" alau ada yang tanya, (Dja)rot abis berapa, (saya jawab) nggak habis apa-apa kok," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.