Arum Melawan Sebelum Dibunuh
Arum sempat melakukan perlawanan ke pelaku, yakni ditemukannya luka sayat di telapak tangan kirinya.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jajaran kepolisian sampai saat ini masih melakukan penyelidikan mendalam, terkait seorang mahasiswi Indonusa Esa Unggul Tri Ari Yani Puspa Ningrum (22) alias Arum yang tewas akibat adanya luka tusukan di leher dan punggungnya, di sebuah kamar kos, di Jalan H Asmat Jiung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat, Senin (9/1/2017). Polisi menyebut, apabila Arum sempat melakukan perlawanan ke pelaku sebelum ia tewas.
"Maka, hasil autopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu diketahui korban pembunuhan (Arum) sempat lakukan perlawanan terhadap pelaku," papar Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, AKP Andriyanto S Randotama ke awak media pada Selasa (10/1/2017).
Pria yang akrab disapa Andy ini menyatakan kembali bukti jika Arum sempat melakukan perlawanan ke pelaku, yakni ditemukannya luka sayat di telapak tangan kirinya.
"Ditemukan ada luka di telapak tangan kirinya itu. Diduga kuat, Arum melakukan perlawanan ke pelaku. Contohnya, Arum menangkis serangan senjata tajam (Sajam) saat oleh pelaku menyerangnya," ucapnya.
Andry menambahkan, tewasnya Arum diakibatkan adanya dua tusukan dalam yang ada di leher dan di punggungnya. Ia mengatakan, sekejap darah mengalir deras ke lambung hingga Arum pun tewas.
"Jadi ada dua luka dalam seketika menyebabkan darahnya Arum mengalir deras menuju perut. Alhasil, Arum seketika tewas. Bentuk pada lukanya itu lurus, di dua sisi kanan dan kiri," katanya.
Dikatakan Andry, polisi mendapati temuan baru terkait hal kematian Arum. Dijelaskan Andry diduga kuat adanya luka di dua bagian tubuh Arum merupakan benda tajam.
"Kita memang mendapati ada empat temuan baru yang di punggung korban Kuat dugaan semua luka tersebut, yakni akibat dari benda tajam yang dibawa pelaku. Namun, saat ini kami masih mencari benda tajam tersebut," paparnya. (Panji Baskhara Ramadhan)