Ray Rangkuti: Kalau Tak Ada Debat Pasangan Calon, Pilkada DKI Bisa Disebut Tanpa Isi
"Hanya debat ini yang saya tunggu di Pilgub DKI. Mungkin kalau tak ada debat ini, bisa disebut tanpa isi. Nggak ada sesuatu yang bernilai,"
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat Politik, Ray Rangkuti menilai debat publik pasangan calon kepala daerah DKI Jakarta dapat meminimalisir isu SARA yang selama dua bulan mewarnai pemberitaan.
Jika tidak ada debat, kata dia, Pilkada DKI Jakarta tidak mempunyai isi sama sekali karena program kerja yang ditawarkan para calon tertutup isu SARA.
"Hanya debat ini yang saya tunggu di Pilgub DKI. Mungkin kalau tak ada debat ini, bisa disebut tanpa isi. Nggak ada sesuatu yang bernilai," kata dia di Kantor KPU DKI Jakarta, Kamis (12/1/2017).
Baca: Djarot Mengaku Siap Ikuti Debat Sehingga Tak Punya Persiapan Khusus
Menurut dia isu SARA yang mencuat bukan lagi pada tataran subtansi.
Tetapi, lebih kepada fitnah dan olok-olokan negatif yang tidak memberikan pelajaran kepada masyarakat.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Populi Center Usep S Ahyar mengatakan ajang debat pun dapat menangkal informasi palsu yang beredar tentang para kandidat.
Baca: Sandiaga Uno: Debat Besok Akan Membuka Mata Masyarakat
"Debat baik dalam menangkal berita-berita hoax. Kemudian mengurangi sentimen negatif antar peserta Pilkada," kata Usep.
Debat dinilai dapat meningkatkan daya partipasi masyarakat mengikuti Pilkada pada 15 Februari 2017.
"Debat adalah salah satu pendidikan politik bagi masyarakat, lalu mendorong masyarakat ke TPS dan ingin meningkatkan partisipasi pemilih," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.