Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Habib Rizieq Cerita Gesekan FPI dengan GMBI kepada Komisi III DPR

Bahkan, massa GMBI masuk ke Polda Jabar sementara umat Islam dilarang memasuki wilayah tersebut.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Habib Rizieq Cerita Gesekan FPI dengan GMBI kepada Komisi III DPR
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
Habib Rizieq bersama rombongan GNPF MUI datang ke Gedung DPR sekitar pukul 11.15 WIB, Selasa (17/1/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Habib Rizieq Shihab menceritakan kronologis gesekan antara Front Pembela Islam dengan organisasi masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia di Bandung, Jawa Barat.

Peristiwa itu terjadi pada 12 Januari 2017.

Habib Rizieq menceritakan hal tersebut saat rapat dengan Panja Penegakan Hukum yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa di ruang rapat Komisi III DPR, Gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/1/2017).

"Saya dipanggil untuk menghadap ke Polda Jabar untuk pemeriksaan sebagai saksi terkait laporan Sukmawati yang menuduh melakukan pensitaan terhadap Pancasila," kata Rizieq.

Rizieq mengatakan proses pemerikaaan berjalan dengan lancar.

Penyidik Polda Jabar juga dinilai Rizieq koorperatif.

Ia mengakui saat pemeriksaan banyak umat Islam tidak hanya FPI yang datang ke Polda Jabar untuk menunjukkan solidaritasnya.

Berita Rekomendasi

Rizieq mengaku terkejut saat ormas GMBI telah berada di Polda Jabar sejak pagi hari.

Ia pun tidak memahami alasan GMBI hadir di sekitar Polda Jabar.

Bahkan, massa GMBI masuk ke Polda Jabar sementara umat Islam dilarang memasuki wilayah tersebut.

"Saya tahu karena saya masuk. Jadi cukup mengejutkan karena mereka lalu lalang bebas, dan mereka berdiri di belakang polisi dan bawa bambu, balok, dan sajam, kami punya rekamannya. Lalu Kapolda Jabar (Irjen Anton Charliyan) mengatakan tidak tahu tentang kehadiran mereka dan tidak tahu apa yang dibawa," kata Rizieq.

Rizieq mengatakan dirinya selesai diperiksa pada pukul 16.00 WIB.

Penyidik mengucapkan terimakasih kepada Rizieq dan meminta menyampaikan kepada umat Islam bahwa dirinya diperlakukan dengan baik.

Rizieq dan rombongan pun men‎gajak umat Islam yang hadir di Mapolda Jawa Barat untuk pulang dengan tertib.

Mereka meninggalkan lokasi dengan tertib. Ternyata, lanjut Rizieq, ormas GMBI melakukan sweeping terhadap laskar dan anggota FPI yang masih belum pulang.

Puncaknya, kericuhan terjadi saat Rizieq mampir ke rumah makan Ampera untuk makan bersama keluarganya.

"Setelah kami makan selesai, maka kami beranjak meninggalkan rumah makan, ternyata mereka men-sweeping. Ternyata, setelah satu dua menit kami meninggalkan lokasi, ada laskar yang dikeroyok. Tangannya patah dan kemarin baru di operasi," kata Rizieq.

Rizieq menceritakan informasi mengenai sweeping dan penganiayaan saat rombongan memasuki tol menuju Jakarta.

Laporan yang diterimanya banyak anggota FPI yang menjadi korban sweeping dan menyebabkan luka-luka.

Ia lalu meminta Ketua FPI Bandung untuk kembali lagi menyelematkan orang yang terluka.

"Kami tekankan, sweeping ini adalah fakta, penganiayaan ini fakta dan terjadi di depan polisi. Tanpa tidak ada yang diperiksa dan ditahan," katanya.

Rizieq berharap Komisi III DPR bisa menindaklanjuti informasi ini.

Sebab, Rizieq menduga ada keterlibatan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan atas terjadinya gesekan itu.

"Karena itu kami mengadukannya ke Komisi III sebagai mitra dari kepolisian," ujar Rizieq.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas