Sandi Akan Ubah Imej Tempat Hiburan Malam yang Identik Kemaksiatan, Seperti Apa?
Imej akan maraknya prostitusi hingga penyalahgunaan narkoba masih melekat erat pada kawasan hiburan malam di Ibukota.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imej akan maraknya prostitusi hingga penyalahgunaan narkoba masih melekat erat pada kawasan hiburan malam di Ibukota.
Kesan negatif itu pun semakin tergaung seiring dengan ancaman penutupan sejumlah klub malam yang disampaikan oleh Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono beberapa waktu lalu.
Keputusan tersebut diakui Calon Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Salahudin Uno sangat miris dirasakan, mengingat kawasan hiburan malam menjadi salah satu produk unggulan untuk mempopulerkan Ibukota.
Baca: Anies Sindir Ahok yang Mengaku Tidak Punya Bukti Prostitusi di Alexis
Kawasan hiburan malam pun menurutnya merupakan ikon sebuah kota modern yang penuh dengan toleransi.
Namun, keputusan untuk menutup sejumlah klub hiburan malam katanya harus dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, apabila pengelola hiburan malam telah melanggar ketentuan, terlebih lalai menjalankan fungsi pengawasan.
Baca: Alasan Ahok dan Janji Anies soal Alexis
Sebab, lanjutnya, penyalahgunaan narkoba maupun prostitusi katanya tidak akan terjadi apabila pengelola melakukan pengawasan ketat terhadap seluruh pegawai maupun pengunjung yang datang.
"Kita akan tertib melakukan pendataan dan pembinaan, tidak akan menutup mereka, asalkan mereka comply (patuh) menjalankan aturan dan ketentuan yang berlaku. Sektor pariwisata menjadi salah satu pemasukan potensial dan harus didukung, asalkan searah dengan akhlak-tidak mengedepankan kemaksiatan," ungkapnya kepada wartawan usai blusukan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Rabu (18/1/2017).
Perubahan imej hiburan malam itu dianalogikannya seperti Las Vegas, kota hiburan glamor penuh dengan prostitusi dan perjudian.
Lewat pengawasan serta pembinaan terhadap pengelola tempat hiburan, imej Las Vegas kini berubah menjadi kawasan wisata yang menyajikan MICE (Meeting, Incentives, Conventions dan Exhibitions).
Penulis: Dwi Rizki