Sosok Tina Talisa Moderator Debat Kedua, Jaga Kehamilan saat Debat
Dua nama moderator sudah diumumkan oleh pihak penyelenggara pemilu di wilayah DKI Jakarta tersebut.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta akan menggelar debat kedua Calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta. Rencananya, debat kedua bertema Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik dan Perencanaan Tata Ruang dan Wilayah itu dilangsungkan di Birawa Ballroom, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada Jumat (27/1/2017).
Tiga pasang cagub-cawagub DKI Jakarta, yaitu pasangan nomor urut I, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan nomor urut II, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saeful Hidayat, dan pasangan nomor urut III, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, akan kembali bertarung visi-misi dalam membangun kota metropolitan.
Dua nama moderator sudah diumumkan oleh pihak penyelenggara pemilu di wilayah DKI Jakarta tersebut.
Mereka yaitu, presenter Tina Talisa dan Prof Dr Eko Prasojo.
Baca: Tina Talisa Jadi Moderator Debat Publik II Pilkada DKI, Jumat Ini
Tina Talisa dikenal publik sebagai presenter atau pembawa acara di sejumlah stasiun televisi swasta. Bahkan, wanita berusia 37 tahun itu, sempat mendapatkan penghargaan Panasonic Gobel Awards 2012 sebagai Presenter Talkshow Berita dan Informasi Terfavorit.
Sementara itu, Prof Dr Eko Prasojo pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia. Dia juga merupakan profesor di FISIP UI ketika masih berumur 33 tahun dan merupakan ahli di bidang Kebijakan Publik.
Membawa acara debat Cagub-Cawagub DKI Jakarta itu akan menjadi tantangan tersendiri bagi Tina Talisa. Sebab, dia sedang hamil usia kandungan tujuh minggu. Oleh karena itu, istri dari Amrinur Okta Jaya itu harus menjaga kondisi fisik dan janin yang dikandungnya.
Baca: Anies Cukup Kenal dengan Moderator Debat Eko Prasojo, Kalau Tina Talisa Belum
"Saya pribadi sedang dalam kondisi hamil muda tujuh minggu, sehingga harus memastikan kondisi saya prima," tutur Tina kepada wartawan ditemui di acara Rapat Pimpinan (Rapim) Polri di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2017).
Untuk itu, dua hari jelang debat terbuka tersebut, dia memilih pulang ke rumah lebih cepat. Ini dilakukan supaya dapat tampil prima saat di panggung. Rencananya, debat kedua itu akan berlangsung selama 2 jam 30 menit.
Tak hanya itu, seperti ibu hamil lain pada umumnya, dia juga mengalami ngidam. Bahkan dia menyiapkan makanan untuk dibawa dari rumah ke acara debat. Dia mengaku lebih nyaman mengonsumsi makanan buatan sendiri.
"Besok ingin tidur lebih cepat, istirahat cukup, suplemen cukup, terutama makanan. Saya kalau hamil muda lebih cepat lapar. Biasa satu jam sekali ingin makan, saya lagi suka masakan dan makanan pedas-asam, bawa bekal dari rumah," ujarnya.
Baca: Sylviana Murni Kaget Dengar Isu Tina Talisa dan Eko Prasojo Dekat Partai Demokrat
Berbicara mengenai kehadiran di debat calon pemimpin daerah, ini bukan pengalaman pertama bagi lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, Bandung tersebut.
Dia mengaku sering kali di undang untuk menghadiri debat. Sebelumnya, dia pernah ke Kota Bontang, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, dan Kabupaten Sarolangun, Jambi.
Untuk itu, dia mempunyai cara supaya dapat tampil maksimal di panggung. Tina tak hanya mempersiapkan kondisi fisik, dia juga membekali diri dengan membaca materi seputar perkotaan dan visi-misi tiga paslon cagub-cawagub DKI Jakarta.
Secara langsung, dia menghubungi Dwi Noviratri Koesno atau Ira Koesno, selaku moderator debat pertama cagub-cawagub DKI Jakarta yang dilangsungkan di Hotel Bidakara, pada Jumat (14/1/2017).
Dari debat pertama itu, dia setidaknya bisa mendapatkan gambaran seperti apa antusiasme masyarakat yang hadir atau menyaksikan lewat lembaga televisi dan memperhatikan bagaimana peran moderator dalam membantu debatnya.
Baca: Fakta tentang Tina Talisa, Dokter Gigi Cantik di Debat Kedua Pilgub DKI Jakarta
"Ira (Ira Koesno,-red) buat debat pertama jadi perhatian publik. Saya sudah kontak dengan Ira untuk berbagi pengalaman. Terutama soal hadirin dan pendukung karena (debat,-red) perdana luar biasa kedua dan ketiga akan lebih ramai," kata dia.
Nantinya, di atas panggung, Tina tak seorang diri. Dia bersama dengan Eko Prasojo memandu jalannya debat. Untuk itu, diperlukan kesamaan paham antara mereka berdua. Sementara itu mengenai materi menjadi bagian panelis yang akan disampaikan oleh moderator.
Mereka tak hanya harus menguasai materi, tetapi juga mengantisipasi semangat dan antusiasme publik yang hadir. KPU Provinsi DKI Jakarta telah mengumumkan ada 120 orang dari masing-masing paslon yang dapat hadir di Birawa Ballroom.
Jumlah ini lebih banyak 20 orang daripada debat pertama. Oleh karena itu diyakini debat kedua dan debat ketiga antusiasme massa dari masing-masing paslon diprediksi minimal sama dengan debat pertama atau meningkat.
"Yang terakhir persiapan mental karena saya dan Prof Eko harus menjadi pasangan moderator, ini bukan Prof Eko tampil sendiri atau Tina Talisa tampil sendiri, tetapi bagaimana Prof Eko dan saya memadukan peran masing-masing untuk saling mengisi menjadi moderator dalam debat kedua ini," imbuhnya.
Di kesempatan itu, dia memohon doa masyarakat DKI Jakarta supaya debat menjadi panggung yang memberikan kesempatan masing-masing pasangan calon secara adil dan berimbang menyampaikan gagasan terkait tema yang ditentukan.
Dia menilai debat harus menjadi panggung yang baik untuk semua paslon dan panggung yang bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga harapannya, warga dapat memilih siapa sosok yang layak memimpin DKI Jakarta untuk lima tahun ke depan.
"Bintang utama paslon, bintang penentu masyarakat," tambahnya sembari menegaskan akan bersikap independen karena secara pribadi tak mempunyai hak pilih di DKI Jakarta, sebab, dia mempunyai KTP Tangerang Selatan, Banten.
Sementara itu, Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta, Sumarno, mengatakan penunjukan kedua orang itu sebagai moderator dilakukan atas dasar berbagai pertimbangan. Salah satunya mereka dinilai berkompeten di bidangnya.
"Mereka kompeten di bidangnya," kata Sumarno, kepada wartawan saat dihubungi, Rabu (25/1/2017).
Jelang debat kedua, pihak KPU Provinsi DKI Jakarta, kedua moderator, dan panelis melakukan sejumlah persiapan. Persiapan dilakukan agar penyampaian materi pertanyaan dapat disampaikan secara baik kepada tiga pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Sama seperti debat pertama. Sudah ada beberapa kali pertemuan, persiapan materi sesuai tema reformasi birokrasi," tambah Sumarno.