Ahok: Kami Bukan Superman
Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tidak mudah mengurus 72 ribu pegawai.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tidak mudah mengurus 72 ribu pegawai.
Namun, dengan seleksi terbuka maka pegawai dapat memaksimalkan kinerjanya.
"Banyak orang berpikir kami one show, kerja bukan tim. Kami ngurusin 72.000 pegawai, kami bukan Superman," kata Ahok dalam debat Cagub-Cawagub DKI di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (27/1/2017).
Baca: Djarot Yakin Tunjangan Kinerja Daerah buat Birokrasi Jakarta Bebas Korupsi
Ia mengingatkan warga Jakarta yang puas karena sungai yang bersih.
Selain itu, Ahok menyinggung PNS yang kini naik eselon II.
Baca: Agus: Kita Harus Hindari Culture Serba Takut, Sedikit-sedikit Dimutasi dan Dipecat
Mereka, kata Ahok, bersyukur karena sebelumnya hanya bermimpi naik eselon II.
"Bangga bisa umrohkan keluarga. Kami tak terpikir, kami jujur kami bisa naik eselon II, yang tak pernah mimpi jadi eselon II," kata Ahok.
"Dengan seleksi terbuka, kami bisa bawa uang banyak sekali dan ini halal," tambah Ahok.
Ahok menngatakan hal itu sesuai dengan UU ASN.
Ia mengakui seleksi tersebut juga ada yang tidak senang.
"Yang kerjanya tidak memenuhi syarat," kata Ahok.
Ia lalu mencontohkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tata Air yang sebelumnya hanya melakukan pengerukan sampai bersih.
Kini, Ahok menargetkan genangan air di suatu wilayah tidak lebih dari sehari.
Kemudian hal itu dilakukan evaluasi setiap bulannya.
"Kalau genangan lama lebih sehari gagal. Itu hanya 80-90 persen. Tidak mudah target yang kami berikan," kata Ahok.
Ahok juga memberikan perhatian kepada PNS Jakarta dengan menghadiri pernikahan pada akhir pekan.
"Juga nonton bersama, bagaimana bersih kalau tidak bekerja dengan hati," kata Ahok.