Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kicauan Menggelitik Netizen Tanggapi Ide 'Rumah Geser' Agus Yudhoyono

Ide penggeseran rumah tersebut menggelitik para publik di jagat maya untuk melontarkan komentarnya di jejaring media sosial.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Kicauan Menggelitik Netizen Tanggapi Ide 'Rumah Geser' Agus Yudhoyono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Agus Yudhoyono mengemukakan pendapat disaksikan pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat saat mengikuti debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017). Dalam debat kedua kali ini KPU DKI Jakarta mengangkat tema yaitu reformasi birokrasi, pelayanan publik, dan penataan kawasan perkotaan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, pasangan calon nomor 1 Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni berjanji tak akan menggusur rumah, terutama bagi warga yang tinggal di bantaran kali.

Dalam debat Calon Gubernur DKI Jakarta 2017 putaran ke-2, sebagai ganti penggusuran, Agus mengatakan bahwa warga rela rumahnya untuk digeser sedikit.

"Kami berbicara dengan banyak aktivis dan berbagai komunitas di Jakarta, mereka mau untuk (rumahnya) bergeser sedikit, bukan gusur. Bergeser sedikit untuk didirikan rumah hunian yang laik," ujar Agus dalam debat yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat silam.

Agus mengaku memiliki ide 'on side upgrading' untuk membangun rusunami di lokasi yang sama dengan permukiman warga.

Menurut Agus, konsep itu tidak akan mengganggu aliran sungai dan tidak akan menimbulkan banjir.

Ide penggeseran rumah--bukan penggusuran--tersebut menggelitik para publik di jagat maya untuk melontarkan komentarnya di jejaring media sosial, terutama Twitter.

Salah satunya komentar dari pengguna akun Twitter @G_paseksuardika yang diduga dikelola oleh mantan politikus Demokrat, I Gede Pasek Suardika.

Berita Rekomendasi

Dalam unggahannya di linimasa, akun @G_paseksuardika berkicau ide 'rumah geser' dari Agus tersebut merupakan ide revolusioner dan tantangan bagi para arsitek.

"Rumah Apung, Rumah Geser, dan akan menyusul Rumah Gantung dan Rumah Tempel. Ide revolusioner dan tantangan bagi dunia arsitek saat ini," kicau @G_paseksuardika.

Kicauan @G_paseksuardika tersebut mendulang sejumlah komentar dari para netizen yang umumnya menggelitik.

Mereka ramai-ramai melontarkan ide konyol, seperti rumah pendem, rumah Barbie, rumah Lego hingga rumah terbang.

Berikut komentar para netizen:


@WbzNWied2: Satu lg rumah pendem / rumah dlm tnh jg bli

@nasella_SDI: IDE Ok. Ada yang siap dg design, ujicoba & penerapan utk materi Debat ke 3 buat @AgusYudhoyon utk dihafal

@WSRini_Ramadhan: mungkin rumahnya ada rodanya.. semacam gerobak sampah gitu... :')

@Fitsa_hats22: Kalau lahan ngga cukup bikin rumah Barbie pasti bisa mengakomodir seluruh kampung.

@JamesSembel: Rumah di pinggir kali sekarang harus memakai roda biar gampang di geser.

@sangpemimpi1922: Rumah tempel lemnya pakai nasi pak eheheh

@bismanara1: Biar makin revolusioner : rumah lego..

@Nicolas_R123: Setelah konsep rumah apung, sekarang rumah geser, berikut rumah terbang #asalmangap

@Ilham180112: Asal jangan rumah melayang saja dah

@Yoskit: nanti debat ketiga keluar ide rumah dorong

@IMucharromah: Sbg arsitek saya bingung mau sekolah kemana lagi soal rumah ini

Ada pula netizen yang mengunggah postingan menggelitik, yakni foto sebuah utuh yang diangkut oleh truk sebagai representasi dari ide rumah geser tersebut.

"Setelah rumah apung skrg rencana program rumah geser ala AHY .." cuit @EmillyLuwita.

Mirip janji Jokowi

Perkataan Agus soal menggeser permukiman itu mirip dengan janji Joko Widodo waktu menjadi calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2012.

Ketika itu, Jokowi juga mengatakan warga sebenarnya bersedia jika hanya digeser sedikit dari permukiman mereka.

"Ketika berbicara dengan komunitas yang ada di sana, ada 870 KK yang telah berbicara dengan saya, mereka sebenarnya mau digeser, bukan digusur, (tapi) digeser," ujar Jokowi saat itu.

Jokowi saat itu menawarkan program kampung deret untuk warga bantaran kali.

Wakil Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pernah menjelaskan bahwa sudah ada kampung deret yang dibangun pada masa pemerintahan dia dan Jokowi.

Namun, kini Pemprov DKI tidak bisa lagi membangun kampung deret.

Komentar Ahok

Ahok menjelaskan alasan tidak bisa lagi melanjutkan program kampung deret.

Menurut Ahok, tidak ada lagi tanah negara yang bisa digunakan untuk mendirikan kampung deret.

"Kenapa kami berhenti? Karena enggak ketemu tanah lagi. Kalau kamu dudukin tanah negara yang lahan hijau, enggak bisa dong bikin Kampung Deret," ujar Ahok.

Ahok mencontohkan kampung deret di Petogogan yang awalnya dibuat untuk pegawai yang bekerja di Kebayoran.

Meski merupakan tanah negara, kawasan itu bukan jalur hijau sehingga pemerintah bisa membuatkan kampung deret dan memberikan sertifikat untuk warga.

Ini berbeda dengan pinggir sungai yang merupakan jalur hijau.

"Namun, saat kampanye kan orang ngomongnya beda, seolah saya enggak tepati janji kampung deret. Saya tunjukkin dapat sertifikatnya kok, datang saja kamu ke Petogogan, ada sertifikat hak milik," ujar Ahok.

"Kenapa sekarang enggak bangun lagi? Mana yang ada tanah negara lagi? Kalau ada, ya kami kasih. Sekarang enggak ada, enggak ketemu lagi," kata Ahok.

Pada debat kedua, Ahok juga mengomentari ide Agus yang ingin menggeser tanpa menggusur.

Ahok mengatakan selama ini penertiban atau penggusuran dilakukan untuk normalisasi sungai.

Trase sungai harus dikembalikan seperti sediakala. Jika gubernur malah membangun di sepadan sungai, maka sama saja melakukan pelanggaran.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas