Sylviana Murni Baca Doa Saat ''Menghadapi'' Wartawan
Sylviana meminta izin kepada para wartawan untuk berdoa terlebih dahulu sebelum dilakukannya sesi tanya jawab kepada dirinya.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lebih 20 wartawan media cetak, televisi, radio dan media online membentuk setengah lingkaran memenuhi depan tempat Sylviana Murni berdiri di lobi kantor Bareskrim Polri, Gedung Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2017) petang.
Para awak media hendak mewancarai Sylviana yang baru saja selesai menjalani pemeriksaan penyidik Bareskrim sebagai saksi penyidikan kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz di Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus) Tahun 2010-2011.
Baru satu dua kalimat pembuka disampaikan, Sylviana meminta izin kepada para wartawan untuk berdoa terlebih dahulu sebelum dilakukannya sesi tanya jawab kepada dirinya.
"Tadi, di pemeriksaan ada berapa pertanyaan, bu?" tanya wartawan.
"Sebentar, sebentar.., saya mau baca doa dulu," ucap Sylviana memotong pertanyaan wartawan.
Lantas, Sylviana menundukkan kepala seraya "komat-kamit" melafalkan doa.
Setelah itu, Sylviana langsung mengatakan, bahwa dirinya diperiksa oleh penyidik dalam kapasitasnya sebagai saksi kasus pembangunan Masjid Al Fauz di Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus) Tahun 2010-2011.
Ia pun menjawab beberapa pertanyaan lain dari para wartawan.
Di antaranya tentang apa yang diketahuinya saat menjadi Walikota Jakpus soal proyek pembangunan masjid tersebut.
Intinya, Sylviana mengaku tidak tahu-menahu soal pembangunan Masjid Al Fauz kendati dirinya menjabat sebagai Walikota Jakpus saat awal proyek tersebut.
Sebab, ia mengikuti pelatihan selama 9 bulan di Lemhannas pada saat proyek pembangunan masjid tersebut mulai berjalan.
Di pengujung wawancara, Sylviana meminta agar kepada awak media bisa tenang.
Ia berharap tidak terjadi kegaduhan seperti pada saat pemeriksaan dirinya di tempat yang sama pada Jumat (20/1/2017) lalu.
"Saya minta tolong, hari ini jangan gerubuk-gerubuk, biasa aja yah,"
"Pilih nomor..satu," katanya.