BPTJ Usulkan Penambahan Armada Feeder TransJakarta
Sebanyak 26 bus feeder akan disiapkan untuk memudahkan masyarakat mengakses Terminal Pulogebang
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Adriani Sinaga memaparkan pihaknya mengusulkan untuk menambah armada feeder TransJakarta.
"Feeder transjakarta akan disiapkan dalam dua hari ini, dan lusa (1/2) sudah ada feeder yang melayani dari terminal-terminal yang ada di Jakarta menuju Terminal Pulogebang,” kata Elly, Senin (30/1/2017).
Sebanyak 26 bus feeder akan disiapkan untuk memudahkan masyarakat mengakses Terminal Pulogebang, yaitu dari Terminal Tanjung Priok sebanyak 10 bus feeder, Terminal Lebak Bulus 6 feeder, Terminal Pasar Minggu 5 feeder dan Terminal Pinang Ranti 5 bus feeder.
“BPTJ telah berkoordinasi dengan Dishubtrans DKI untuk segera menerbitkan izin dan PT Transjakarta dapat segera beroperasi dalam dua hari ini," papar Elly.
Selain menggunakan angkutan kota yang sudah ada, BPTJ akan menambah Bus Transjakarta untuk melayani lokasi-lokasi tadi.
"Nantinya feeder-feeder ini akan dinamai feeder antar-terminal," jelas Elly.
Sebagai upaya memaksimalkan penggunaan Terminal Pulogebang dan terminal lainnya yang berada di sekitar Jakarta, Dishubtrans DKI telah membuat zonisasi layanan terminal.
Di Terminal Pulogadung yang sebelumnya menampung sebanyak kurang lebih 2000 armada ini, juga akan didistribusikan layanannya.
Dari data yang disampaikan Dishubtrans DKI, saat ini telah terdata 30 PO, yang melayani tujuan Sumatera (11 PO), Banten (6 PO), Jawa Barat (7 PO), dan Bali/NTB (6 PO). Keseluruhan PO tersebut akan dialihkan ke Terminal Terpadu Pulogebang untuk jurusan Bali/NTB, Jabar, Cirebon dan Sumatera.
Sementara itu untuk jurusan Jawa Barat (Kuningan, Bandung, Bogor dan Sukabumi) akan dialihkan ke Terminal Kampung Rambutan. Adapun untuk jurusan ke Merak akan dialihkan ke Terminal Kalideres.
"Semua Kartu Pengawasan (KP) akan segera diurus dan ini belum termasuk PO yang melayani Jawa Timur dan Jawa Tengah. Untuk pola penertiban KPnya nantinya akan disesuaikan mengikuti acuan ini," papar Elly.