Ayah dan Sang Kakek Membuat Anies Baswedan Terbiasa Berdebat
Cagub Anies Baswedan blak-blakan berbicara soal gaya kepemimpinannya di sela peluncuran buku "Ketika Anies Baswedan Memimpin"
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cagub Anies Baswedan blak-blakan berbicara soal gaya kepemimpinannya di sela peluncuran buku "Ketika Anies Baswedan Memimpin" di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2017).
Salah satunya, kemampuannya dalam berdebat dan berdiskusi yang diakui berasal dari kakeknya, AR Baswedan, salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia.
AR Baswedan, ungkap Anies, mengajarkannya berdebat tanpa kekerasan. "Setiap saya pulang sekolah TK, jam 9-10, itu saya dijemput kakek saya dan diajak jalan kaki. Saya dipertemukan dengan banyak orang yang berbeda-beda dan semuanya diajak berdiskusi," kenangnya.
Mantan mendikbud ini menambahkan, kemampuannya berdebat kian terasah setelah ayahandanya, Rasyid Baswedan, merangsangnya untuk berdiskusi dengan siapa saja.
"Ayah saya menjadi promotor, agar jangan pernah takut berhadapan dengan siapapun. Apapun kondisinya, lawan. Keluar, hadapi, dan jangan takut," ungkap Anies.
Menurutnya, perbedaan tak seharusnya dipermasalahkan. Justru, menjadi ruang untuk dialog. Anies lantas menerangkan pengalamannya berdebat saat menjadi ketua Senat Mahasiswa UGM.
"Senat waktu itu dianggap bentukannya Orba (Orde Baru). Saya pernah berada dalam debat antara yang pro dan kontra dengan keberadaan Senat. Saya sudah biasa disorakin, dituding, macam-macam," tuturnya.
"Jadi, sebenarnya ketika ditanya kapan latihan debat, wah...latihan saya sejak tahun '90-an," tukas inisiator Indonesia Mengajar ini sembari tertawa.