Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

GP Ansor: Permintaan Ahok Tidak Tulus

Kemarahan Ansor dan kaum Nahdliyin kata Redim karena KH Ma'ruf Amin adalah tokoh yang sangat dihormati.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in GP Ansor: Permintaan Ahok Tidak Tulus
Pool/RIZAL FANANY
Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjalani sidang lanjutan dugaan penistaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (24/12017). Pengadilan Negeri Jakarta Utara menggelar sidang kasus penistaan agama oleh Ahok dengan agenda mendengarkan lima keterangan saksi dari pihak Jaksa Penuntut Umum. TRIBUNNEWS/Liputan6.com/RIZAL FANANY/Pool 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Pemuda Anshor menilai permintaan maaf yang disampaikan terdakwa penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kepada Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Maruf Amin tidak tulus.

GP Ansor menilai permintaan maaf tersebut tidak tulus karena disampaikan melalui tayangan video dan tidak meminta maaf langsung kepada KH Maruf Amin.

"Saya katakan tidak (tulus). Kalau mau tulus nggak usah lah buat youtube disebar," kata Ketua Hubungan Antar Lembaga GP Ansor Redim Okto Fudin saat diskusi bertajuk 'Ngeri-ngeri Sedap' di Cikini, Jakarta, Sabtu (3/2/2017).

GP Ansor, kata Redim, sangat menyesalkan tindakan atau perlakukan Basuki atau Ahok beserta Penasehat Hukum terhadap KH Ma'ruf Amin di pengadilan yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian yang digelar, Selasa lalu.

Redim mengatakan tidak sepantasnya KH Ma'ruf diperlakukan apalagi diancam karena Ma'ruf adalah saksi.

Kemarahan Ansor dan kaum Nahdliyin kata Redim karena KH Ma'ruf Amin adalah tokoh yang sangat dihormati.

Redim mengingatkan bahwa Ansor dan Nahdliyin selama ini tidak pernah bermasalah dengan Ahok bahkan turut membantu Ahok.

Berita Rekomendasi

Redim pun meminta Tim Sukses Ahok agar selalu mengingatkan Ahok dalam berbicara sehingga tidak menyinggung atau melukai perasaan orang lain.

"Semuanya marah dan tidak terima terhadap perlakuan yang tidak pantas dan tidak patut dilakukan kepada tokoh panutan kita hormati, sangat kita tinggikan, muliakan, kedudukannya diperlakukan mohon maaf bahasa saya tidak beradablah dan tidak punya etika sopan-santun walau kami paham ini di persidangan," kata dia.

Pada kesempatan tersebut, Redim pun meminta agar Ahok dan Timses Ahok tidak lagi membuat gaduh dan tidak lagi membuat perkataan yang menghina apalagi kepada KH Maruf Amin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas