Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

JPPR Sebut Perseteruan SBY dan Megawati Hanya Terjadi di Jakarta

"Hal ini sebagian besar disebabkan aktor politik nasional yang cukup kuat mengarahkan konsentrasinya di Pilkada Jakarta,"

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
zoom-in JPPR Sebut Perseteruan SBY dan Megawati Hanya Terjadi di Jakarta
KOMPAS IMAGES
Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perbedaan dukungan antara Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri hanya terjadi di Pilkada DKI Jakarta.

Hal tersebut diungkapkan Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz.

Menurut dia, kedua tokoh itu mengusung pasangan yang berbeda di Pilkada Ibukota, ditambah tensi politik yang semakin menghangat.

Baca: Kembali Jadi Gubernur, Ahok Bakal Resmikan RPTRA Kalijodo

"Hal ini sebagian besar disebabkan aktor politik nasional yang cukup kuat mengarahkan konsentrasinya di Pilkada Jakarta," ujarnya melalui keterangan, Jakarta, Rabu (8/2/2017).

Akan tetapi, kata dia, kondisi di daerah lain hubungan keduanya ternyata tidak sepanas di Ibu Kota.

Berita Rekomendasi

PDIP dan Demokrat nyatanya bersatu dalam mendukung pasangan calon yang sama di seperempat daerah Pilkada.

Baca: Sumarsono Serahkan Jabatan Gubernur DKI Kepada Ahok Sabtu Sore

Keduanya sama-sama mengeluarkan surat rekomendasi untuk pasangan calon yang sama.

Data KPU menunjukkan, dari 101 daerah, PDIP dan Demokrat berkoalisi di 24 daerah.

Satu Pemilihan Gubernur dimana keduanya sama-sama mendukung pasangan calon Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah di Pilkada Propinsi Aceh.

Sementara 23 daerah lainnya tersebar di kabupaten/Kota di seluruh daerah Pilkada.

Baca: Ketika Anies Melihat Merek Jamu Mirip Namanya

Diantaranya Aceh Barat, Tapanuli Tengah, Musi Banyuasin, Brebes, Kota Singkawang, Buton Selatan, Maluku Tengah, Morotai hingga Lanny Jaya.

"Karena itu, mengembalikan nuansa Pilkada menjadi momentum daerahnya masing-masing menjadi sangat penting," katanya.

"Jangan sampai perilaku politik nasional menghilangkan karakter Pilkada yang beragam dan variatif," tambah Masykurudin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas