Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anies: Setiap RW di Jakarta Bisa Mendapatkan Lebih Rp 1 Miliar

Anies Baswedan - Sandiaga Uno melihat akar persoalan narkoba adalah kemiskinan dan kebodohan di Jakarta.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Anies: Setiap RW di Jakarta Bisa Mendapatkan Lebih Rp 1 Miliar
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat mengikuti debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017). Debat terakhir Pilkada DKI Jakarta mengambil tema kependudukan dan peningkatan kualitas masyarakat jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan - Sandiaga Uno melihat akar persoalan narkoba adalah kemiskinan dan kebodohan di Jakarta.

Hla itulah yang diamati Sandi bersama para aktivis anti narkoba kala lebih 12 bulan blusukan di Jakarta.

“Salah satu permasalahan narkoba, akar permasalahannya itu adalah kemiskinan dan kebodohan. Kita melihat permasalahannya strukturnya di sistem kesejahteraan dan pendidikan kita," ujar Sandi dalam paparannya saat Debat Paslon Pilkada DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Baca: Sylvi: Keep Smiling, Keep Smiling

Baca: Ahok: Astaga, Ibu Sylvi Kemana Saja ?

Baca: Taufik Sambangi Posko Pemenangan Anies-Sandi Setelah Debat Berlangsung Setengah Jam

Dalam pengalamannya selama blusukan juga Sandi melihat wirausaha sosial bisa menyelesaikan aneka permasalahan yang berkaitan narkoba, kemiskinan dan pendidikan.

Berita Rekomendasi

Anies menambahkan, selain 'RW Siaga' ada sejumlah program yang akan Anies-Sandi jalankan nantinya jika terpilih dengan tentu saja sesuai kebutuhan di setiap wilayah.

"Alokasi anggarannya bisa jauh di atas Rp 1 miliar, bisa Rp 2-3 miliar, kenapa? Karena RW-nya  bukan hanya ngurus kesehatan, tetapi ditingkatkan pengamanan, olahraga, kegiatan warga yang interaksinya tinggi,” jelas Anies.

Selain itu juga, kata Anies, Peraturan Daerah (Perda) tidak harus selalu dikaitkan dengan Pidana.

"Penutupan, pelarangan juga bisa menggunakan Perda. Tak selalu Perda itu berkaitan dengan Pidana, ketika terkait persoalan narkoba," kata Anies.

Anies jelaskan pula, mengaktifkan kembali RW Siaga akan menjadi langkah yang diambil mereka untuk mengatasi maraknya peredaran narkoba di Jakarta.

Anies menjelaskan, langkah ini tidak lain bertujuan agar warga Jakarta bisa tahan menghadapi godaan narkoba.

Dengan begitu pula lingkungan akan menjadi aman dari narkoba.

"Kita akan mengaktifkan kembali dan memperluas RW Siaga," ujar Anies.

Lebih lanjut mantan Mendikbud ini menjelaskan, bahwa RW Siaga ini tidak hanya fokus pada aspek kesehatannya. Tapi akan diperluas perannya yakni ketahanan lingkungan.

"Mereka akan terlibat dalam kegiatan-kegiatan keolahragaan, pendidikan. Termasuk pendidikan tentang narkoba," tegas Anies.

Selain itu Anies-Sandi pun akan mempersiapkan Peraturan Daerah (Perda) mengenai saksi hukum tambahan bagi distributor narkoba di Jakarta.

Dengan begitu para pelaku penyebaran narkoba di Jakarta akan semakin jera. Sehingga jalur distribusi narkoba itu sendiri bisa dipangkas di Jakarta.

Di sisi lain, anak-anak menjadi paham dan mempunya daya tahan menolak bujukan narkoba.

"Di lingkungan pun menjadi tahu, makin paham tanda-tanda apa yang sedang terjadi di lingkungan kami terkait dengan narkoba," jelasnya.

Pasalnya kini persoalan narkoba itu sudah sampai di tiap RW.

Jika tiap lingkungan RW mempunya daya tahan, maka kita akan bisa mencegah narkoba tumbuh dan berkembang di Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas