Pilgub DKI Jakarta
Polri Analisa Aksi 112 di Masjid Istiqlal
Sudah disampaikan ke pengelola Istiqlal bahwa masjid itu tempat untuk ibadah, bukan berpolitik.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto mengatakan pihaknya akan menganalisa aksi 112, Sabtu (11/2/2017) di Masjid Istiqlal.
Jenderal bintang satu itu tidak memungkiri memang ada pesan-pesan politik terkait Pilkada DKI Jakarta yang disampaikan dalam acara tersebut.
"Sudah disampaikan ke pengelola Istiqlal bahwa masjid itu tempat untuk ibadah, bukan berpolitik. Nanti akan dianalisa dan evaluasi mengenai keseluruhan aksi," ucap Rikwanto, Sabtu (11/2/2017) saat ditemui dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menambahkan nantinya apabila dari hasil evaluasi temukan ada pelanggaran pidana, pihaknya pasti akan memproses kasus tersebut hingga ke pengadilan.
"Nanti dikaji lebih dalam, ditemukan dugaan pelanggaran atau tidak dalam aksi 112," katanya.
Untuk diketahui, sebelumnya format aksi 112 adalah jalan sehat dari Sudirman hingga Thamrin namun diubah menjadi Dzikir dan Tausyiah Nasional di Masjid Istiqlal.
Perubahan ini dilakukan karena waktu aksi berbenturan dengan kampanye di masa akhir dan mulai memasuki masa tenang.
Sejumlah tokoh juga diketahui ikut ambil bagian dalam aksi 112 tersebut.
Bahkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab juga hadir di Masjid Istiqlal.