Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Amsir Tak Percaya Istrinya Tewas Tenggelam di Dalam Rumah Akibat Banjir

Sekitar pukul 05.00 WIB, Novi mengantarnya naik sepeda motor untuk pergi bekerja di Kamp. atau sekitar 500 meter dari rumahnya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Amsir Tak Percaya Istrinya Tewas Tenggelam di Dalam Rumah Akibat Banjir
Tribunnews.com/Rizal Bomantama
Suasana doa bersama untuk almarhum Novi Eka Meliana (31) di sebuah mushola di Jalan Kemang Selatan X RT 03 RW 02, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2017). Novi Eka Meliana menjadi korban banjir luapan Kali Krukut karena terkena sengatan listrik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rasa tak percaya masih menghinggapi hati Amsir (50).

Bagaimana tidak, tak sampai satu jam sebelum ditemukan meninggal dunia, Novi Eka Mely Yana (31), istrinya itu, baru saja mengantarnya berangkat kerja dengan membonceng sepeda motor.

Amsir menceritakan kematian tragis istrinya itu usai prosesi pemandian jenazah di Musala Al Istiqomah, Jalan Kemang Raya, Mampang Prapatan, Selasa (21/2/2017) siang.

"Sampai sekarang saya masih nggak percaya," ucap Amsir dengan wajah termenung.

Jenazah Novi Eka Mely Yana usai dimandikan di Musala Al Istiqomah, Jalan Kemang Raya, Mampang Prapatan, Selasa (21/2/2017) siang.
Jenazah Novi Eka Mely Yana usai dimandikan di Musala Al Istiqomah, Jalan Kemang Raya, Mampang Prapatan, Selasa (21/2/2017) siang. (Warta Kota/Gopis Simatupang)

Novi ditemukan tewas sekitar pukul 06.00 WIB di dalam rumahnya yang tengah dilanda banjir hingga mencapai ketinggian seleher orang dewasa di Jalan Kemang Selatan RT 03/02 Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2017).

Amsir mengungkapkan, usai salat subuh, sekitar pukul 05.00 WIB, Novi mengantarnya naik sepeda motor untuk pergi bekerja di Kampus LPPI, Jalan Kemang Raya atau sekitar 500 meter dari rumahnya.

Di sana, Amsir bekerja sebagai tukang kebun taman kampus.

Berita Rekomendasi

Saat diantar istrinya bekerja, kata Amsir, rumahnya belum dilanda banjir luapan Kali Krukut meski hujan turun cukup deras.

Ketiga anak mereka, yakni Reyhan (8), Risma (5), dan Risya (8 bulan), pun masih aman di dalam rumah. Sehingga, saat itu Amsir tidak kepikiran apa-apa.

Akan tetapi, sekitar pukul 06.00 WIB Amsir seperti tersambar petir begitu mendengar kabar dari kerabatnya melalui telepon yang menyatakan Novi tenggelam di dalam rumahnya.

"Begitu dengar kabar itu saya langsung buru-buru pulang ke rumah, tapi istri saya sudah dibawa ke rumah sakit (RSIA Kemang). Pas saya sampai rumah sakit ternyata istri saya sudah meninggal," ungkap Amsir.

Amsir mengakui dia bersama keluarga besarnya memang tinggal di bantaran Kali Krukut sejak 1977.

Saat menikahi Novi, mereka tetap tinggal di sana. Jarak rumahnya ke bibir sungai hanya sekitar 10 meter.

Dikatakan Amsir, rumahnya memang rawan terkena banjir luapan Kali Krukut.

Setiap banjir melanda, dia dan keluarganya selalu mengungsi ke musala atau rumah warga yang posisinya lebih tinggi.

"Memang di sini sering banjir, bisa sampai seleher," ucap lelaki paruh baya yang hanya berpenghasilan kecil itu.

Jenazah Novi dimakamkan usai waktu salat dzuhur di TPU Kober, Kelurahan Bangka.

Penulis: Gopis Simatupang

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas