Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FUI Bantah Bakal Ada 'Lempar Jumrah' ke Gedung DPR saat Aksi 212

FUI membantah adanya rencana aksi lempar jumrah, atau melempar kerikil ke arah gedung DPR

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
zoom-in FUI Bantah Bakal Ada 'Lempar Jumrah' ke Gedung DPR saat Aksi 212
Harian Warta Kota/henry lopulalan
Massa pendemo anti Ahok bergerak ke arah patung kuda ketika melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2016). WARTA KOTA/Henryu Lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Umat Islam (FUI) membantah adanya rencana aksi lempar jumrah, atau melempar kerikil ke arah gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, saat aksi 212.

Koordinator aksi 21 Februari 2017, Bernard Abdul Jabbar membantah, adanya rencana lempar jumrah, sesuai selebaran yang tersebar di media sosial. Menurutnya, aksi bakal berlangsung damai.

"Itu tidak benar. Itu artinya berita-berita itu hoax karena saya sampaikan tadi aksi kita ini aksi damai ya," ujar Bernard di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2017).

Bernard meminta pihak kepolisian menindak tegas terhadap adanya massa yang menyimpang dari aturan. Terutama bila ada oknum tertentu yabg hendak menunggangi massa, untuk kemudian memprovokasi, dan melakukan tindakan anarkis.

"Pihak-pihak nanti yang akan melakukan hal-hal yang di luar sepengetahuan. Kami serahkan kepada pihak keamanan untuk menindak ataupun sesuai dengan prosedur keamanan yang sudah ada," ujar Bernard.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al Khathath yang juga penanggung jawab aksi 212 mengatakan, massa akan mendatangi Gedung DPR/MPR mulai pukul 08.00 WIB, Selasa (21/2/2017).

Tujuan dari unjuk rasa tersebut menuntut DPR agar mendesak Menteri Dalam Negeri menonaktifkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kini berstatus terdakwa.

Berita Rekomendasi

Tuntutan berikutnya yaitu mendesak pengadilan menginstruksikan untuk menahan Ahok karena dinilai tak bisa menjaga perkataan sepanjang persidangan.

Hal itu, kata Khathath, terlihat saat Ahok dinilai mengancam Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin ketika dihadirkan sebagai saksi ahli dalam kasus dugaan penistaan agama.

"Pagi, kami jam 8, kami harap massa sudah berkumpul di depan Gedung MPR/DPR. Dan kami mulai pemanasan, mungkin dengan zikir dan baca Al Quran, serta tausiah sambil mengantarkan delegasi masuk ke dalam," ucap Khathath di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/2/2017).

Ia mengatakan, sekitar 100.000 orang akan menuju Gedung DPR dari tempat menginap masing-masing seusai shalat subuh.

Nantinya, kedatangan demonstran akan diterima oleh pimpinan Komisi III DPR. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon saat menerima perwakilan pihak yang akan berdemonstrasi besok di ruang Rapat Pimpinan DPR.

"Karena aspirasi yang disampaikan para pendemo besok terkait dengan aspek hukum, maka yang menerima mereka ialah pimpinan Komisi III," ujar Fadli.

Selain itu, Khathath memastikan bahwa demonstrasi besok akan berlangsung damai. Sebab, kedatangan mereka ke DPR hanya untuk menyampaikan aspirasi selaku warga negara Indonesia yang memiliki kebebasan berpendapat.

"Kami jamin aksi besok berlangsung damai, seperti kata Kapolri, kami berhasil melakukan aksi dengan damai pada 2 Desember. Bahkan Kapolri sampai bilang tak ada satu ranting pohon pun yang patah," lanjut Khathath.(Rakhmat Nur Hakim/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas