TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Relawan NKRI mengingatkan kepada semua pihak seperti mahasiswa untuk tidak ikut-ikutan dalam aksi yang berpotensi mengarah isu yang bermuatan politik.

"Mahasiswa dan pemuda jangan mau ikut-ikutan dalam isu-isu bermuatan politik," kata Presidium Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Relawan NKRI Frans Freddy dalam keterangan yang diterima, Rabu (22/2/2017).

Menurut Frans, seharusnya para mahasiswa dan pemuda kembali kepada kiblatnya yaitu untuk tetap mengawal berbagai kebijakan pemerintahan.

"Pernyataan kecurigaan aksi 212 bernuansa politis ini bukan hanya terlontar dari kami saja. Kami juga kecam orasi yang berujung pada tumbangkan Jokowi dan revolusi," kata Frans.

Dirinya menjelaskan, peranan pemuda dan mahasiswa sangatlah penting untuk mengawal dan merawat keutuhan NKRI.

Sebagai generasi penerus jangan mudah terprovokasi dan harus tetap konsisten dengan tugasnya serta tetap menjadi mitra kritis buat pemerintah.

"Harapan besar kami agar gerakan mahasiswa harus benar-benar matang dan harus hadir dengan inovasi yang solutif. Jangan sampai gerakan yang di bangun di tunggangi oleh oknum tak bertanggung jawab sebab akan merusak citra mahasiswa," katanya.

Lebih lanjut, Frans berpesan kepada seluruh elemen mahasiswa untuk tidak terprovokasi dan harus cermat menerima informasi tidak mentah-mentah makan info hoax. Supaya tetap terjaga dan jangan sampai terjadi konflik horizontal.

Sementara itu, aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ibrahim Mansyur menyebutkan bahwa mahasiswa adalah generasi yang akan meneruskan ekstafet kepemimpinan selanjutnya.

Untuk itu dirinya berharap untuk memberikan suatu karya untuk bangsa dan negaranya dan tidak boleh terlibat politik praktis.

"Ingat mahasiswa harus tetap kritis kawal pemerintahan bukan terjebak dalam politik praktis," katanya.