Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok dan Anies Disarankan Jaring Suara Golput Ketimbang Rebutan Pemilih Agus-Sylvi

"‎Mereka (Golput) sebagian sebenarnya mau memlih, tapi karena masalah dan lain hal jadi tidak bisa ikut berpartisipasi," kata Hafidz.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ahok dan Anies Disarankan Jaring Suara Golput Ketimbang Rebutan Pemilih Agus-Sylvi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, serta Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat mengikuti debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017). Debat terakhir Pilkada DKI Jakarta mengambil tema kependudukan dan peningkatan kualitas masyarakat jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menyarankan kepada dua kontestan Pilkada DKI putaran dua yakni pasangan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) - Djarot Saiful Hidayat dan  Anies Baswedan Sandiaga Uno ‎untuk menjaring suara golput.

Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU DKI, jumlah golput pada Pilkada putaran pertama sangat signifikan yakni mencapai 1,7 juta pemilih atau (24,3 persen).

"‎Mereka (Golput) sebagian sebenarnya mau memlih, tapi karena masalah dan lain hal jadi tidak bisa ikut berpartisipasi," kata Hafidz dalam diskusi Pilkada DKI, di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (27/2/2017).

Baca: Cara Sandiaga Uno Jaring Warga Golput Dalam Pilkada DKI Putaran Dua

Baca: JPPR: Keberhasilan Gaet Pemilih Golput Jadi Faktor Penentu Kemenangan

Menurutnya, mereka yang golput dapat lebih mudah diajak untuk memilih salah satu pasangan calon karena ‎telah banyak diterpa kampanye Pilkada DKI selama kurang lebih empat bulan.

‎"Karena mereka sudah berbulan-bulan mendengarkan visi misi dan debat publik," paparnya.

Berita Rekomendasi

Hafidz menambahkan saat ini dua pasangan calon pilkada DKI putaran pertama terlalu fokus ‎para pemilih Agus-Sylvi.

Padahal pemilih pasangan calon nomor urut satu tersebut jumlahnya lebih sedikit ketimbang yang Golput.

"Kalau katakan misalnya separuh Agus-Sylvi ini memilih, bagi dua saja ke Ahok dan Anies. Paslon yang berhasil meraih suara Golput akan menang," katanya.

Selain jumlahnya yang lebih kecil, para pemilih Agus-Sylvi sulit digiring mendukung pasangan calon lain karena tingkat kemantapan yang tinggi.

"Karena pemilih Jakarta itu untuk menentukan pilihannya ke nomor satu masanya empat bulan dan mereka sudah yakin bahwa pasangan terbaik adalah nomor satu apapun latar belakangnya ketika ada tiga paslon. Mereka memilih paslon satu," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas