Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Prabowo kepada Sandiaga Uno ''Untuk Menjadi Pemimpin Jangan Cengeng''

"Beliau bilang you are a big boy, you can handle it. Beliau bilang jangan terlalu melodrama, hadapi saja," ujar Sandi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pesan Prabowo kepada Sandiaga Uno ''Untuk Menjadi Pemimpin Jangan Cengeng''
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bersama Pasangan Cagub Cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri), Sandiaga Uno (kanan) pada Rapat Kader Partai Gerindra di JIExpo, Jakarta, Minggu (8/1/2017). Rapat kader tersebut dalam rangka memanaskan mesin partai di Jakarta untuk siap memenangkan pasangan calon nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilkada 2017 serta memenangkan Pilpres 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, mengaku sempat mendapat nasihat dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto seputar rencana pemanggilannya oleh kepolisian.

Nasihat itu didapatnya saat mengikuti pertemuan dengan Prabowo dan sejumlah petinggi Partai Gerindra di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2017).

"Beliau bilang you are a big boy, you can handle it. Beliau bilang jangan terlalu melodrama, hadapi saja," ujar Sandi.

Baca: Sandiaga Uno Sambangi Rumah Prabowo Subianto di Kertanegara

Menurut Sandi, Prabowo sempat menyatakan, apa yang dia alami saat berlaga di Pemilihan Presiden 2009 dan 2014 jauh lebih dahsyat.

"Dia (Prabowo) bilang untuk menjadi pemimpin ya jangan cengeng. Hadapi apa pun yang jadi ujian buat kita," ujar Sandi.

Polsek Tanah Abang baru saja melayangkan surat pemanggilan terhadap Sandi untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkait sebuah laporan yang disampaikan kepada polisi pada 2013.

Berita Rekomendasi

Baca: Sylviana Murni Dihadang Kasus Lalu Kandas di Pilgub DKI, Kini Giliran Sandiaga Uno?

Namun, Sandi bukanlah orang yang menjadi terlapor dalam peristiwa yang disebut terjadi di kawasan Gelora Bung Karno pada 31 Oktober 2013 itu.

Menurut Sandi, adanya laporan berawal dari adanya keributan yang terjadi antara sesama rekannya yang tergabung dalam komunitas Jakarta Berlari.

Penulis: Alsadad Rudi

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas