Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Janda Veteran Ini Girang Tak Perlu Lagi Seberangi Rel untuk Buang Air Besar

Toilet itu berupa bangunan mungil bercat putih dengan undakan tak tinggi. Tak membuat nenek Itjca kesulitan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Janda Veteran Ini Girang Tak Perlu Lagi Seberangi Rel untuk Buang Air Besar
Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Kodim 0503 Jakarta Barat membangun toilet di Kampung Jembatan Gantung, RT 8/6, Kelurahan Kedaung Kaliangke, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (14/3/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Nenek Itjca (69) tak perlu lagi menyeberangi rel hanya untuk buang air besar (BAB).

Toilet untuknya sudah rampung dibangun di rumahnya di Kampung Jembatan Gantung, RT 8/6, Kelurahan Kedaung Kaliangke, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (14/3/2017).

Kodim 0503 Jakarta Barat yang membangun toilet itu.

Sekarang, Itjca hanya perlu berjalan ke sebelah samping pekarangan rumah, di mana toilet didirikan.

Toilet itu berupa bangunan mungil bercat putih dengan undakan tak tinggi. Tak membuat nenek Itjca kesulitan.

Di dalamnya ada toilet jongkok sesuai permintaan nenek Itjca.

Wawan (57), salah satu anak nenek Itjca mengatakan, toilet itu dibangun selama delapan hari oleh dua anggota TNI dan seorang tukang.

Berita Rekomendasi

Septiktank diletakkan di bawah bangunan.

Di bagian sisi bangunan ada pipa untuk menyedot tinja apabila septiktank penuh.

"Sudah bisa dipakai. Ibu saya tak perlu sulit-sulit lagi menyeberangi rel hanya untuk pup," kata Wawan ketika ditemui Wartakotalive.com di rumahnya, Rabu (15/3/2017).

Tadinya, setiap pagi dan sore hari Itjca rutin pergi ke toilet umum di seberang rel.

Rumah Itjca masuk Kecamatan Cengkareng. Sedangkan toilet umum berada di Kecamatan Kembangan.
Nenek Itjca termasuk dalam daftar janda veteran di Kodim 0503 Jakarta Barat. Makanya dia menjadi salah satu dari sekian banyak veteran yang rumahnya diperbaiki oleh Kodim 0503 Jakarta Barat.

Suami nenek Itjca adalah veteran bernama Durahim. Sudah meninggal sejak lama.

Slamet Irvandi (42), anak Itjca, menceritakan, ayahnya dulu bergabung dalam tentara keamanan rakyat (TKR). Tak ada satupun anaknya yang paham soal kedudukan sang ayah di TKR.

"Pokoknya direkrut dari petani. Tadinya petani, lalu karena kekurangan tentara di Cengkareng, ya ayah saya akhirnya direkrut TKR," jelas Slamet kepada Wartakotalive.com, beberapa waktu lalu.

Saat menjadi TKR itulah Durahim kemudian bisa mendapat sebuah rumah di Kampung Jembatan Gantung, sekitar tahun 1960-an.

Wilayah Kampung Gantung masih sepi di tahun 1960-an. Lokasinya didominasi rawa-rawa.

Slamet menceritakan, dahulu rumah yang kini ditempati Itjca dan tiga anaknya memiliki luas sampai 700 meter.

Tapi mulai tahun 1980-an tanah terambil sedikit demi sedikit oleh PT KAI, untuk pembangunan rel.

Kini sisa luas tanah hanya sekitar 400 meter persegi.

"Dulu ada toilet di sini. Tapi ya itu, ikut hancur saat PT KAI mengambil lahan rumah," ungkap Slamet.

Sejak itulah Itjca dan keluarganya mesti pergi ke toilet umum untuk buang air besar (BAB).

Danramil 04 Cengkareng Kapten Inf Missin MD mengatakan, pembuatan toilet merupakan salah satu bentuk perhatian dari Dandim 0503/JB kepada para anggota veteran maupun istrinya.

“Semoga pemberian MCK dapat dimanfaatkan dengan baik," harap Missin.

Sebelumnya, Kodim 0503/JB telah melakukan progam bedah rumah anggota Veteran yang berada di tujuh Koramil di Jakarta Barat.

Dengan kegiatan sosial ini, diharapkan dapat meringankan kesulitan dan beban untuk memperbaiki rumah karena faktor ekonomi pejuang Veteran.

“Kodim 0503/JB beserta jajarannya. Hanya sebagai perpanjangan tangan untuk membantu para pejuang veteran. Karena para veteran itu sudah sangat berjasa bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini,” papar Missin.

Dua sepur rel kereta membatasi rumah Itjca dengan toilet umum, yang ia datangi setiap pagi dan sore hari.

Dari rumahnya, Itjca perlu meniti jalan menanjak. Lalu menaiki tangga kayu pendek dengan anak tangga berbentuk kecil. Dia perlu perlahan setiap naik dan turun di tangga itu.

Kemudian, Itjca perlu menyeberangi dua sepur rel. Perlintasan liar. Semestinya PT KAI menutupnya.

Jarak kedua rel cukup menyulitkan Itjca apabila sendirian. Apalagi, matanya sudah agak kabur dan jalan di rel berupa batu-batu tajam.

"Itu dia kenapa saya selalu ditemani anak atau cucu kalau ke toilet," ujar Itjca kepada Wartakotalive.com, beberapa waktu lalu.

Maka, begitu toilet rampung dibangun, Itjca begitu senang.

"Senang sekali saya kalau ada toilet begini. Capek sekali kalau harus nyeberang rel kereta begitu," ucapnya.  (Theo Yonathan Simon Laturiuw)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas