Mengatasi Politikus Dadakan Sistem Rekrutmen Partai Harus Dibenahi
Ketua DPP Partai Serikat Indonesia Isyana Bagus Oka mengatakan partai politik harus membenaho sistem rekrutmen dan bukan mengubah sistem.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengubah sistem Pemilu dari sistem proporsional terbuka menjadi sistem proporsional terbuka terbatas bukanlah solusi untuk menghindari politukus karbitan yang berimplikasi produk legislasi kurang mutu.
Ketua DPP Partai Serikat Indonesia Isyana Bagus Oka mengatakan partai politik harus membenaho sistem rekrutmen dan bukan mengubah sistem.
"Harus lebih banyak kaderisasi dan pelatihan-pelatihan kepada caleg untuk mengatasi buruknya legislasi yang dihasilkan lembaga legislatif kita," kata Isyana saat diskusi bertajuk 'Sistem Buka-Tutup Pemilu' di RM Gado Gado Boplo, Menteng, Jakarta, Sabtu (19/3/2017).
Isyana mengungkapkan partainya mengusulkan agar calon legisltif bukanlah orang dadakan. Calon legislatif harus memilki Kartu Tanda Anggota di partai tersebut dalam jangka waktu tertentu.
Menurut dia, cara tersebut bisa mengatasi politikus dadakan yang berpotensi menang pada sistem proporsional terbuka.
"Ini kemudian mengatasi hal-hal yang kurang baik yang ada dalam sistem proporsional terbuka," kata dia.