TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama berpidato sekitar 1 jam dan 40 menit di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada September 2016, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berpidato dengan semangat.

Walau saat itu dia mengutip mengenai Surat Almaidah 51, pidato Basuki tersebut tidak mengandung nada marah.

Ahli linguistik dari Universitas Indonesia Rahayu Sutiarti Hidayat mengatakan pidato tersebut berisi mengenai program budidaya ikan kerapu oleh Pemprov DKI Jakarta.

Dalam pidato tersebut, Rahayu menganalisis berdasarkan keahlian keilmuannya, Basuki justru berpidato dengan semangat.

"Saya bisa mengatakan ada perasaan bersemangat karena nada bicaranya ada semangat karena pidato itu ajakan," kata Rahayu saat bersaksi untuk terdakwa Basuki di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (21/3/2017).

Rahayu mengatakan Basuki mengatakan agar para hadiri tetap bersemangat walau seandainya Basuki tidak terpilih lagi menjadi gubernur DKI Jakarta.

Pidato tersebut justru untuk meyakinkan masyarakat di Pulau Pramuka bahwa program tersebut akan terus berjalan hingga dia selesai menjabat.

"Diyakinkan program tersebut akan jalan walau gubernur bukan Ahok," kata dia.