Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Telantar di Mushala, Gelandangan Asal Inggris Diamankan Petugas Dinsos DKI

Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan mengamankan seorang gelandangan asal Inggris

Editor: Sanusi
zoom-in Telantar di Mushala, Gelandangan Asal Inggris Diamankan Petugas Dinsos DKI
facebook
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan mengamankan seorang gelandangan asal Inggris bernama Kenneth William Carl (59).

Ken, panggilan Kenneth, ditemukan petugas telantar di mushala kawasan Jalan BDN 1 Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Sabtu (25/3/2017).

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin menuturkan, Ken dilaporkan warga karena terlihat kerap tidur di mushala tersebut. Adapun Ken dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat untuk mendapatkan pembinaan.

"Mendapat laporan itu, petugas kami segera menuju lokasi dan menyelamatkan Bapak Ken. Sekarang kami sudah bawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat," ujar Mursidin melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu.

Di panti itu, Ken akan diberikan kebutuhan makan, minum, dan pakaian. Mursidin mengatakan, dari pengakuan Ken, dia sudah 17 tahun berada di Indonesia.

Awalnya ia bekerja di Indonesia pada perusahaan yang bergerak di bidang investasi. Karena sudah lama tinggal di Indonesia, ia pun menikah dengan seorang wanita asal Solo, Jawa Tengah. Dari pernikahan itu ia tidak memiliki anak.

Pada tahun 2013, perusahan tempatnya bekerja mengeluarkan peraturan bahwa batas usia pekerja hanya sampai 55 tahun. Dengan adanya peraturan baru itu, Ken tidak dapat lagi bekerja.

Berita Rekomendasi

Ken mengaku sudah berusaha mencari pekerjaan. Namun, tidak ada perusahaan yang mau menerimanya karena alasan usia.

Akhirmya uang hasil tabungannya habis karena harus menghidupi kebutuhan keluarga dan berobat istrinya yang sedang sakit kanker pada pertengah 2015. Istri Ken meninggal dunia dan menelan biaya rumah sakit hampir Rp 2 miliar.

Baca juga: Gelandangan Ditemukan Tewas Diduga karena Kelaparan

Sejumlah cara dilakukan Ken untuk hidup. Dia sampai meminta pihak kedutaan untuk mengirimnya pulang ke negaranya agar bisa menjual aset yang ia miliki. Pihak kedutaan sendiri menyuruh Ken untuk menunggu tanpa ada kepastian.

"Petugas kami menyampaikan kepadanya bahwa tujuan kami ingin membantu masalah yang ia hadapi. Salah satunya adalah agar tidak tidur di sembarang tempat. Ia sangat menghargai kami selaku petugas sosial dan dengan senang hati ikut kami ke panti," ujar Mursidin.(David Oliver Purba)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas