Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembunuh Arum, Mahasiswi Universitas Esa Unggul yang Tewas di Kamar Kos, Masih Berkeliaran

"Kalau dari perkembangannya, saat ini udah mulai ada titik terang. Mudah-mudahan enggak lama lagi bisa terungkap."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pembunuh Arum, Mahasiswi Universitas Esa Unggul yang Tewas di Kamar Kos, Masih Berkeliaran
INSTAGRAM
Tri Ari Yani Puspo Arum, mahasiswi Universitas Esa Unggul yang tewas di kamar kos. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasim Effendi, ayah mahasiswi Universitas Esa Unggul (UEU) Tri Ari Yani Puspo Arum (22) masih menanti pembunuh putrinya tertangkap. Arum adalah mahasiswi yang ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (9/1/2017) pagi.

"Kalau dari perkembangannya, saat ini udah mulai ada titik terang. Mudah-mudahan enggak lama lagi bisa terungkap. Kabar menyenangkannya baru itu aja sih," kata Kasim saat dihubungi, Senin (27/3/2017).

Penyidik tidak memberikan detail informasi apa yang mereka peroleh terkait kasus ini.

Kasim sendiri sempat menduga Arum dibunuh oleh orang yang dikenalnya. Kendati demikian, Kasim menyerahkan kepada polisi sepenuhnya untuk membuktikan siapa pembunuhnya.

"Harapan saya cepat tertangkap siapapun pelakunya, yang terpenting itu sudah keputusan polisi. Siapapun saya harus terima, saya justru bersyukur (pelaku tertangkap)," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan dugaan sementara, Arum dibunuh oleh perampok.

"Kami menyimpulkan (pelaku) bukan orang dekat, tapi kemungkinan pelaku pencurian. Itu baru dugaan sementara ya," kata Hendy di Polda Metro Jaya.

Berita Rekomendasi

Hendy mengaku saat ini mengandalkan investigasi ilmiah untuk melacak sang pembunuh. Salah satunya dengan mengandalkan kecanggihan informasi dan teknologi.

Tidak adanya saksi yang melihat peristiwa dan tempat kejadian perkara (TKP) yang sudah "tercemar" menjadi kendala polisi susah mencari petunjuk.

"Minimnya saksi, kemudian kesesuaian analisa olah TKP dengan IT masih sulit menyimpulkan dari arah pelaku," kata Hendy.

Penulis: Nibras Nada Nailufar

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas