Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Program Kredit Rumah Tanpa DP Dinilai Tidak Realistis dan Sulit Diterapkan di Jakarta

"Besar pasak daripada tiang yang akan terjadi di DKI Jakarta bila menggunakan gagasan yang tidak logis."

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Program Kredit Rumah Tanpa DP Dinilai Tidak Realistis dan Sulit Diterapkan di Jakarta
IST
Ilustrasi rumah murah 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program uang muka nol rupiah buat pembelian rumah yang digadang pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno dianggap masih tidak jelas dan sulit membuat warga paham.

Apalagi, dengan APBD DKI yang hanya sebesar Rp 71 triliun juga tidak mungkin mampu membiayai seluruh uang muka pengadaan rumah di Ibukota.

"Besar pasak daripada tiang yang akan terjadi di DKI Jakarta bila menggunakan gagasan yang tidak logis," kata Direktur Studi Demokrasi Rakyat, Hari Purwanto lewat pesan singkat yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis (30/3/2017).

Menurutnya, jika dihitung, DP nol rupiah sulit diterapkan.

Dirinya berharap pasangan nomor pemilihan tiga ini memberikan solusi, bukan konsep mengawang-awang. Sehingga dikhawatirkan hanya membuat APBD DKI semakin boros dengan program itu.

"Warga DKI Jakarta hanya dijanjikan ide yang tidak masuk akal dan tidak rasional," katanya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, praktisi perbankan Andrew Parengkuan, memaparkan program mencicil pembelian Rumah tanpa DP sudah banyak dilakukan para developer.

Jika pembayaran cicilan macet, developer tidak rugi, malah untung. Sebab rumah tersebut kembali kepada developer dan bisa dijual kembali harga sama.

Namun permasalahannya, Pemda DKI bukan Developer rumah. Sehingga Andrew merasa tidak mungkin pakai skema ini DP nol Rupiah buat kredit rumah. Kondisi ini juga bakal membingungkan pihak bank.

"Bank tentunya akan menilai kemampuan Debitur KPR dalam melunasi cicilannya," kata Andrew.

Kemampuan menyediakan uang muka merupakan penilaian bank untuk memberikan kredit. Menurut dia, jika KPR itu macet maka rumah tersebut akan disita. Tentu masalah ini akan membuat kredit macet di bank semakin tinggi.

"Bagi saya DP nol rupiah tersebut, hanya bagus di dalam teori saja serta indah dikumandangkan saat kampanye, tapi dalam pelaksanaannya akan sangat sulit dan tidak masuk logika perbankan," kata Andrew.

Seperti diketahui, pasangan nomor urut 3 di Pilgub DKI ini optimis bisa merealisasikan janji kampanyenya soal DP rumah seharga nol rupiah bagi warga Jakarta. Meskipun, program ini banyak dinilai tidak mungkin para lawan politiknya.

Sandiaga Uno mengatakan, dia sudah mengidentifikasi tempat di mana warga Jakarta bisa mendapatkan rumah dengan harga rata-rata sebesar Rp 360 juta. Dengan nilai itu, dia yakin program DP nol rupiah bisa terealisasi.

"Tempatnya sudah kami identifikasi, tidak bisa kita rilis mohon maaf karena banyak spekulan yang ingin bermain tanah," kata Sandiaga.

Pria akrab disapa Bang Sandi ini mengungkapkan, banyak sekali sudah mencium keuntungan dari proyek ini. Oleh karena itu, Sandi memutuskan untuk merahasiakan di mana saja lokasi tanah tersebut.

"Tanah yang mengendus (proyek rumah DP nol persen), ini akan mengakibatkan implementasi kita sulit, kita tahu sendiri mereka hanya ingin kantong tebal dan dekat dengan kekuasaan. Saya berkomitmen ini programnya untuk rakyat, bagi pengembang besar ini bukan program yang cocok untuk mereka," katanya.

Dia menambahkan, saat pertama ditugaskan untuk membuat rumah dengan DP nol rupiah, dia sudah melakukan riset terlebih dahulu.

"Waktu Mas Anies kasih tugas saya untuk membuat program rumah ringan DP nol rupiah ini saya melakukan riset membawa beberapa panel ahli, mereka menyatakan satu bisa dilakukan dan ada pandan hukumnya, sudah diaplikasikan di negara lain," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas