TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta punya sikap berbeda dengan rencana Aksi 313 yang akan dilakukan massa Forum Umat Islam (FUI).

Sebagian setuju karena merupakan hak konstitusional, sebagian khawatir aksi ini akan membuat iklim Pilkada DKI Jakarta kian panas.

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan menjadi orang yang mendukung Aksi 313.

Menurut Anies Baswedan, aksi tersebut merupakan hak konstitusional yang tidak bisa dilarang.

Namun, Anies Baswedan mengingatkan, aksi harus dijalankan sesuai aturan yang berlaku.

Baca: Ketum PBNU Said Aqil Siradj: NU Sama Sekali Tidak di Bawah FUI, NU Bukan Anteknya FUI!

Sementara, pernyataan sedikit berbeda disampaikan oleh pasangan Anies Baswedan, Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno mengimbau, Aksi 313 berjalan kondusif, tanpa ada upaya memecah belah warga Jakarta.

Apalagi, sempat ada kekhawatiran, Aksi 313 juga akan dihadiri warga luar Jakarta.

Baca: Anggap Aksi 313 tak Relevan, Ketum PBNU Said Aqil Siradj: Tidak Senang Ahok, Jangan Pilih Ahok

Sedangkan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat berpendapat lain lagi.

Djarot Saiful Hidayat menyerahkan semua kepada pihak keamanan.

Dia berharap agar aksi tetap membawa atmosfir damai demokrasi Indonesia yang menurutnya sudah semakin dewasa.

Baca: Sayangkan Tujuan Aksi 313, Ketum PBNU Said Aqil: Mari Demo Anti-Narkoba, Anti-Korupsi, Anti-Teroris

Seperti diketahui, Forum Umat Islam (FUI) akan menggelar aksi unjuk rasa yang dinamakan Aksi 313 atau 31 Maret.

Aksi yang digelar pada Jumat (31/3/2017) itu menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberhentikan Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang berstatus terdakwa kasus penodaan agama.

Selengkapnya pernyataan Anies Baswedan, Sandiaga Uno, dan Djarot Saiful Hidayat, simak dalam tayangan video di atas. (*)