TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak habis pikir dengan tuduhan pesaingnya dalam Pilkada Jakarta 2017, Sandiaga Uno.

Sandi yang dianggap memanipulasi data penggusuran akan dilaporkan tim Ahok-Djarot.

Menurut Sandi, wacana pelaporan itu sebagai strategi tim kampanye.

"Haduh, belum tersangka kan?" kata Ahok kepada wartawan di Pluit, Jakarta Utara, Jumat (31/3/2017).

Baca: Dipanggil Polda, Sandi Bilang Warga Sudah Cerdas

Baca: Sandiaga Ungkap Perusahaannya yang Terseret Kasus Penggelapan

Ahok mengklaim tidak pernah menyalahkan pasangan lain karena dirinya didakwa melakukan penistaan agama.

"Aku sudah terdakwa saja nggak ngomong, sudah terbelit hukum gara-gara lawan. Itu gimana coba? Aku sudah terdakwa lho. Sudah sidang 16 kali itu saja nggak bilang karena pengaruh paslon lain," kata Ahok.

"Ini (Sandiaga) belum tersangka saja sudah tuduh-tuduh," Ahok menambahkan.

Sebelumnya, timses Ahok-Djarot berencana melaporkan Anies Baswedan karena dianggap memanipulasi data penggusuran.

Sandiaga menganggap itu sah-sah saja sebagai strategi kampanye.

"Sah-sah saja tentunya. Itu adalah termasuk bagian dari strategi kampanye. Kami sudah menyiapkan tim hukum. Tentunya data yang dipakai Pak Anies sangat valid, memiliki basis dan preferensi yang sangat sahih," ujar Sandiaga di Jl Jembatan Gantung, Jati Pulo, Jakarta Barat, Rabu (29/3/2017).

Sandiaga juga sudah menyiapkan tim hukum bila ada manuver-manuver hukum yang ditujukan padanya.

Menurutnya, seharusnya Ahok lebih memikirkan program untuk rakyat dibanding berdebat soal data penggusuran tersebut.

"Jadi saya sudah menyiapkan tim hukum untuk mengkaji. Tentunya apa pun manuver hukum yang dilakukan pihak paslon nomor 2 yang sebetulnya, mestinya kita jangan berdebat terkait data tersebut, tapi apa yang akan dilakukan Pak Basuki berkaitan dengan program-program yang dekat dengan rakyat," kata Sandiaga.