Sandiaga: Ide KPR DP Nol Persen Usulan Sandiaga Berasal Dari Proyek Tol Cipali
Dalam pertemuan dengan para investor tersebut, Sandi memaparkan inovasi yang dilakukannya dalam berinvestasi.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pertanyaan hingga pernyataan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang menyangsikan program DP nol rupiah atas penyediaan rumah murah bagi warga DKI Jakarta, dijawab santai oleh Sandiaga Salahuddin Uno.
Sandiaga membuktikan gagasan tersebut lewat Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang dibangunnya. Hal tersebut disampaikan Sandi dalam paparannya saat mengisi acara Euromoney Indonesia Investment Forum di Hotel Mandarin, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2017).
Dalam pertemuan dengan para investor tersebut, Sandi memaparkan inovasi yang dilakukannya dalam berinvestasi.
Paparannya itu mengacu pada pembangunan Tol Cikopo-Palimanan yang menggunakan pembiayaan rendah. Tetapi lewat inovasi, kesabaran, dan ketekunan, akhirnya proyek tersebut dapat diwujudkan. Bahkan, katanya, dikenang sebagai salah satu prestasi dalam pembiayaan infrastruktur jangka panjang.
"Itu proyek Jalan Tol Cikopo-Palimanan. Investasi yang kami hadirkan mulai dari tahun 2007, terakhir diresmikan Pak Jokowi di 2015," ungkap Sandiaga.
Proyek itu, kata Sandiaga, menghadirkan investasi di mana down payment (DP)-nya diturunkan dari 30 persen menjadi 15 persen. Sehingga, menurutnya, penyediaan rumah murah dengan DP nol rupiah sangat mungkin asalkan dilakukan dengan inovasi.
"Ternyata tadi disampaikan, para investor sangat tertarik berinvestasi di infrastruktur, termasuk perumahan murah di Jakarta. Kalau diberikan struktur dan diberikan kepastian dalam investasi dan pemberian dana oleh mereka," tuturnya.
Akan tetapi, kendala yang dihadapi saat ini justru berada pada ketidakpastian kebijakan pemerintah. Karena itu, lanjutnya Sandiaga, harus ada kesepakatan antara pemerintah dengan pengusaha, yakni kepastian kebijakan terhadap investasi bidang infrastruktur.
"Karena pemerintah hanya lima tahun, namun proyek-proyek infrastruktur ini kan puluhan tahun. Karena itu, kepastian bagi para penyedia pembiayaan harus ada, sehingga penyediaan rumah murah bagi warga DKI bisa terus berkelanjutan," paparnya. (Dwi Rizki)