Djarot Saiful Hidayat ke Kantor GP Ansor: Silaturahmi saja, Ini Sahabat Lama di Ansor
Ansor menyatakan siap mendukung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor siap mendukung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, dalam upaya memenangi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 putaran kedua.
Ketua GP Ansor DKI Jakarta, Abdul Azis, menyatakan dukungan untuk Ahok-Djarot merupakan momentum buat mencegah berkuasanya kelompok-kelompok radikal dan garis keras di Jakarta.
"Kami sangat menolak calon gubernur yang didukung Islam radikal dan Islam garis keras," ungkap Azis saat menyambut kedatangan Ahok dan Djarot ke Kantor GP Ansor di Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).
Pada kesempatan itu, Azis menyatakan GP Ansor siap mengawal para pendukung Ahok-Djarot dari kemungkinan intimidasi pada saat pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua pada 19 April ini.
Sementara itu, Djarot menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid KH Abdurrahman Wahid di kantor GP Ansor, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017). Djarot mengatakan dia datang untuk bersilaturahmi dengan para pimpinan GP Ansor.
"Silaturahmi saja, ini sahabat lama di Ansor. Ini nostagia, waktu kita di Blitar sering jalan sama-sama sahabat Bansor," kata Djarot usai salat Jumat di kantor GP Ansor.
Dalam silaturahmi tersebut, Djarot juga ditemani oleh Sekjen Golkar Idrus Marham, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekretaris timses Ahok-Djarot, Ace Hasan Syadzily, Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qumas dan Ketua GP Ansor DKI yang juga politisi PKB Abdul Aziz.
Bukan kali ini saja Djarot dan Idrus menunaikan salat Jumat bersama. Sebelumnya, Djarot dan Idrus bersama-sama salat Jumat di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat.
Djarot menjelaskan bahwa selama ini dia memang sejalan dengan GP Ansor yang juga merupakan organisasi PBNU. Menurut Djarot, selama ini GP Ansor dan PBNU selalu bersama-sama menegakkan Pancasila sebagai ideologi negara.
Terlebih, djarot memiliki latar belakang ayahnya yang Muhammadiyah dan ibunya yang Muslimat NU. Sehingga ia terus memperkuat basis dukungan sosialnya dengan pergaulan yang akrab dan hangat dengan para ulama dan tokoh agama lainnya.
"Kemudian kita juga berjuang untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Allah bahwa Indonesia dikaruniai berbagai macam keragaman, pluraritas, sehingga dengan sangat bijak oleh para nenek moyang kita dibuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika," ujar Djarot.
"Ada Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Itu semua yang menyatukan NKRI dan kemudian dirumuskan dalam Undang-undang Dasar 1945. Itu yang saya sebut jalan PBNU," imbuh Djarot.
Sementara itu , Ahok baru datang sekitar pukul 13.30 WIB dan langsung naik ke lantai 3 gedung GP Ansor untuk bertemu Djarot dan pengurus GP Ansor yang sudah menunggu.
Ahok hadir menyusul cawagub Djarot Saiful Hidayat untuk bersilaturahmi dengan pimpinan GP Ansor. Dalam kesempatan tersebut, Ahok sempat menuliskan pesannya untuk pengurus GP Ansor.
Dalam pesannya yang ditulis di atas kanvas, Ahok berpesan kepada GP Ansor untuk tetap mempertahankan Islam yang rahmatan lil alamin. Selain itu, dia berpesan agar GP Ansor bersama-sama dengan pemerintah turut mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
"Tetap pertahankan Islam yang Rahmatan lil Alamin dan wujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat bersama pemerintah yang sah sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. 10 Rajab 1438 H/ Jakarta 7-4-2017 Basuki Tjahaja Purnama/Ahok," tulis Ahok dalam pesannya di kantor GP Ansor, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).