Nusron Pompa Semangat Tim Pemenangan Ahok-Djarot di Jaksel
Hadir dalam konsolidasi ini Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) Nusron Wahid.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat menggelar pembekalan dan silaturrahmi antar semua anggota tim pemenangan se-Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Silaturrahmi ini diikuti para relawan serta para pimpinan Parpol anggota koalisi se-kecamatan Tebet, meliputi korcam Partai Golkar, PDI-Perjuangan, NasDem, Hanura, PPP, dan PKB, serta relawan diantaranya dari RelaNU.
Hadir dalam konsolidasi ini Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) Nusron Wahid.
Dalam sambutannya, Nusron menegaskan bahwa Manggarai adalah daerah yang sulit karena pada putaran pertama pasangan nomor urut dua kalah di Manggarai. Karena itulah, makanya para relawan dikumpulkan dengan tujuan agar tidak kalah di Manggarai.
"Untuk bisa menang, maka kita harus berani tampil terbuka. Kalau semula masih diam-diam maka sekarang berani mengajak secara terbuka dan tak usah takut. Teman kita banyak," ujar Nusron dalam sambutannya, di RM Padang Nasi Kapau Andalas, Jl Saharjo, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (7/4/2017).
Nusron juga menyampaikan beberapa strategi untuk menang. Selain dengan mempertahankan basis suara pada putaran pertama, juga butuh tambahan setidaknya 160 suara di masing-masing TPS.
"Teman-teman di sini yang harus tahu siapa yang masih bisa digoyang dan siapa yang tak bisa digoyang. Kalau tinggal di RT saya yakin tahu. Dan yang tinggal di RT masing-masing yang paling memahani bagaimana mendekatinya," ungkapnya.
Lantas, bagaimana penghitungan sampai nuncul angka mininal tambahan suara 160 di tiap TPS? Nusron mengatakan logika penghitungan bahwa rata-rata satu TPS jumlah pemilihnya 600.
"Di wilayah yang kita kalah kemarin, perolehan suara rata-rata masing masing calon adalah nomor urut satu (Agus-Sylvi) 100 suara, nomor dua (Basuki-Djarot) di angka 200 suara dan nomor tiga (Anies-Sandi) rata-rata 300 suara. Makanya untuk menang masing-masing TPS harus dapat tambahan 160 suara," ujar Nusron.
Nusron kemudian membeberkan strategi bagaimana bisa mewujudkan target itu. Selain itu, Nusron juga mengajak para relawan dan kader dari semua partai koalisi untuk melakukan pendekatan kekeluargaan dan selalu bersikap ramah.
"Semua harus disapa. Siapa tahu yang tidak memilih Basuki-Djarot adalah mereka-mereka yang tidak disapa. Makanya, pokoknya sapa semua dan datangin semua," jelas Nusron.
Nusron juga meminta semua anggota tim pemenangan agar bersemangat. Sebab Manggarai adalah daerah penentu bagi kemenangan Basuki-Djarot.
"Kalau Manggarai menang saya yakin seyakin-yakinnya Jakarta Selatan menang. Kalau Jaksel menang saya yakin di semua Jakarta akan menang kita. Tak ada rumusnya bagi pasangan nomor urut dua menang di Jakarta selatan tapi seluruh Jakarta tidak menang. Kuncinya Jakarta Selatan dan untuk menang di Jakarta Selatan kuncinya adalah di Manggarai," tegas Nusron.
Sementara itu, Pimpinan Pemenangan Basuki-Djarot di wilayah Manggarai Muslim Jaya Butar Butar mengatakan, pembekalan dan konsolidasi silatirtahmi ini digelar untuk memperkuat dan mempersolid tim pemenangan. Bukan hanya pengurus partai saja, namun semua relawan dan para pengawas tps juga ikut dikumpulkan.
"Ada koalisi semua partai juga ikut. Pertama untuk kita saling mengenal. Kita masing-masing silaturrahmi dan pembekalan bagaimana strategi agar menang di Manggarai dan Kecamatan Tebet," jelasnya.