Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

GP Ansor Jakarta Timur Bentuk Satgas Penanganan Jenazah

Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jakarta Timur membentuk Satgas Penanganan Jenazah.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
zoom-in GP Ansor Jakarta Timur Bentuk Satgas Penanganan Jenazah
Tribunnews.com/ Wahyu Aji
Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jakarta Timur membentuk Satgas Penanganan Jenazah, menyikapi munculnya aksi oknum warga dan pengurus masjid yang menolak memandikan jenazah lantaran pilihan politiknya pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jakarta Timur membentuk Satgas Penanganan Jenazah.

Hal tersebut menyikapi munculnya aksi menolak memandikan jenazah lantaran pilihan politiknya pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta.

Mahmud Muzofar Ketua GP Ansor Jakarta Timur mengatakan, pembentukan satgas tersebut sebagai bentuk keprihatinan pihaknya terkait situasi politik di Jakarta yang sudah terlanjur keruh.

Kata dia, GP Ansor yang memiliki dua visi yakni keagamaan dan kebangsaan.

"Dalam hal kebangsaan, artinya bagaimana kita mengawal NKRI agar tidak terpecah belah apalagi hanya soal pilgub," kata Mahmud di Jalan Jambore Raya, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (7/4/2017).

Menurutnya, sikap kelompok tertentu yang menolak memandikan jenazah sesama muslim hanya akan memperkeruh keadaan bahkan bisa merusak persatuan bangsa.

Berita Rekomendasi

"Tuduhan kafir dan munafik yang membabi buta kepada sesama muslim berpotensi mengganggu keharmonisan hubungan antar-umat beragama dan seagama," katanya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau supaya menghentikan segala bentuk politisasi agama dan penyebaran isu SARA.

Ia pun berharap semua pihak menghadirkan kehidupan beragama yang harmonis dan toleran meski berbeda pilihan.

Pembentukan Satgas tersebut sebagai bentuk kepedualian GP Anshor.

"Ini murni bentuk kepedulian kami tanpa ada maksud politis. Di pilkada DKI kami netral," katanya.

Ketua Satgas Penanganan Jenazah, Ahid Syibli menyampaikan satgas akan mengurusi jenazah mulai dari memandikan, mensalatkan, hingga proses penguburan.

"Kami siapkan semuanya dari mobil jenazah, imam untuk mensalatkan dan barang keperluan terkait pengurusan jenazah seperti kain kafan, sabun dan sebagainya. Semuanya kami sediakan gratis," kata Ahid.

Satgas ini akan bekerja selama 24 jam dengan cakupan pelayanan semua wilayah DKI Jakarta.

"Jadi tidak hanya di wilayah Jakarta Timur, namun di seluruh DKI Jakarta," katanya.

Pengurus Cabang GP Ansor pun membuka call center bagi masyarakat yang jenazah keluarganya ditolak dishalatkan yakni di nomor 082147032711 dan 085697592204.

"Silahkan masyarakat jangan ragu untuk meminta bantuan satgas. Kami akan siaga selama 24 jam," kata Ahid.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas