Isu SARA Dinilai Tidak Laku Lagi di Jakarta
Menurut Ma’mun, para timses justru akan sia-sia jika masih menggunakan isu SARA sebagai bagian dari persaingan menuju pemilihan nanti.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Senior Lembaga Survei Indomatrik Ma’mun Ibnu Ridwan mengimbau kepada kedua tim sukses pasangan calon yang bersaing pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua agar tidak menggunakan isu SARA jelang pemilihan.
Menurut Ma’mun, para timses justru akan sia-sia jika masih menggunakan isu SARA sebagai bagian dari persaingan menuju pemilihan nanti.
“Isu SARA tidak laku lagi di Jakarta. Ini tidak efekti," ujar Ridwan di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (13/4/2017).
Baca: Jika ingin Menang, Pasangan Calon Pilkada DKI Disarankan Jalani Strategi ‘3 in 1’
Ridwan mengatakan jika isu SARA efektif, maka seharusnya pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat kalah dari dua pasangan calon lainnya pada putaran pertama.
“Kalau memang berpengaruh, seharusnya paslon nomor dua ketinggalan jauh,” kata Ridwan.
Meskipun demikian, Ridwan mengingatkan agar para paslon dan tim sukses bisa menjaga etika agar tak menggunakan isu SARA lagi.
"Karenanya harus menjaga etika dan kesopanan. Isu SARA itu tidak terpuji," kata Ridwan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.