Politicawave: 51 Persen Netizen Bicarakan Anies-Sandi Saat Debat
Pada segmen pertama, ada 64,6 persen netizen yang membicarakan Ahok- Djarot dengan 64 persen sentimen positif dan 36 persen sentimen negatif.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan- Sandiaga Uno, dibicarakan sebanyak 51 persen netizen saat pelaksanaan debat kandidat putaran kedua Pilkada DKI, Rabu (12/4/2017) malam.
Hasil itu didapatkan dari pantauan PoliticaWave di media sosial. Kemudian pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot Saiful Hidayat, dibicarakan oleh 49 persen netizen.
"Namun pasangan Ahok- Djarot lebih mendapat apresiasi netizen dalam bentuk sentimen positif sebesar 64 persen dan 36 persen negatif. Sementara pasangan Anies-Sandi mendapat respons positif sebesar 59 persen dan 41 persen negatif," kata Founder dan CEO Media Wave Group, Yose Rizal, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (13/4/2017).
Selain itu, PoliticaWave juga merekam percakapan netizen pada setiap segmen.
Pada segmen pertama, ada 64,6 persen netizen yang membicarakan Ahok- Djarot dengan 64 persen sentimen positif dan 36 persen sentimen negatif.
Perbincangan yang positif mengenai tanggung jawab APBD DKI untuk masyarakat dan transparansi belanja APBD DKI. Sentimen negatifnya, sindiran agar berkomunikasi lebih baik dengan DPRD DKI Jakarta.
Masih pada segmen yang sama, sebanyak 35,4 persen netizen membicarakan Anies-Sandi, dengan 57 persen sentimen positif dan 43 persen sentimen negatif.
Pembicaraan positif terkait rencana melakukan transparansi APBD dan mengedepankan perundingan dengan DPRD DKI. Sentimen negatifnya, mengkritik gaya penyampaian Anies.
Pada segmen kedua, 49,86 persen netizen membicarakan Ahok- Djarot. Dengan pembicaraan sentimen positif sebesar 73 persen dan sentimen negatif sebesar 27 persen.
Sentimen positifnya terkait pengaktifan PKK untuk penyuluhan kesehatan, program bagi hasil 80:20 untuk usaha kecil, program ketuk pintu layani dengan hati, dan mendorong pelaku usaha membuka rekening di Bank DKI. Sentimen negatifnya, saat Djarot menyindir atau memprovokasi program lawan.
Kemudian, Anies-Sandi dibicarakan oleh 50,14 persen netizen dengan 61 persen sentimen positif dan 39 persen sentimen negatif. Sentimen positifnya karena akan merekrut tenaga medis untuk keliling kampung program OK O-Care, program OK O-Mart untuk kemudahan usaha, dan telah ada 12.000 peserta OK OCE.
Sentimen negatifnya terkait keraguan untuk dapat merealisasikan program kesehatan dan anggaran dana dianggap terlalu besar.
Pada segmen ketiga, Ahok-Djarot dibicarakan 52,77 persen netizen. Sebanyak 74 persen membicarakan sentimen positif dan 26 persen sentimen negatif. Sentimen positifnya membicarakan e-ticketing transportasi umum, produksi bus lokal, kios di rusun, dan rusun untuk nelayan.
Sentimen negatifnya saat Anies mengkritik integrasi transportasi era Ahok, kisruh kontraktor pembangunan rusun, sindiran tidak memimpin dengan hati, dan penolakan terhadap reklamasi.
Adapun 47,23 persen netizen membicarakan Anies-Sandi. Sebanyak 64 persen sentimen positif dan 36 persen sentimen negatif.
Sentimen positifnya membicarakan integrasi transportasi melalui OK O-Trip, manajemen transportasi, program rumah dengan DP nol persen, monitoring perawatan rusun yang telah ada, serta pelatihan dan fasilitas untuk nelayan.
Sentimen negatifnya, program dianggap tak kreatif, program DP nol persen dianggap tak masuk akal, keraguan masih adanya tanah di Jakarta untuk dibangun rumah, dan jawaban dianggap tak memberikan solusi.
Pada segmen keempat, ada 45,78 persen membicarakan Ahok-Djarot. Sebanyak 66 persen bicara sentimen positif dan 34 persen bicara sentimen negatif.
Positifnya, fasilitas pengawet bahan pokok dan pembangunan pasar grosir. Negatifnya, lonjakan harga bahan pokok.
Sementara 54,22 persen netizen membicarakan Anies-Sandi dengan 61 persen bicara sentimen positif dan 39 persen sentimen negatif. Positifnya, membicarakan terkait rencana menyederhanakan rantai pasok makanan dan memastikan kesediaan makanan saat hari besar.
Negatifnya, hanya bicara rencana tanpa menjelaskan cara dan Sandiaga dianggap tidak mengerti sistem pemerintahan.
Pada segmen kelima, 45,55 persen netizen membicarakan Ahok-Djarot dengan 53 persen sentimen positif dan 47 persen sentimen negatif. Sentimen positif membicarakan program pegawai harian lepas, kerja sama dengan universitas swasta, LRT menyerap tenaga kerja, dan kepemimpinan yang adil.
Adapun sentimen negatifnya, KJP Plus bisa untuk anak putus sekolah, akses hanya untuk perusahaan "kenalan", reklamasi tidak menyerap tenaga kerja, dan kritik komunikasi Ahok dalam memimpin, serta anggapan Jakarta yang belum adil.
Pasangan Anies-Sandi dibicarakan oleh 54,45 persen netizen dengan 56 persen pembicaraan sentimen positif dan 44 persen sentimen negatif.
Pembicaraan positif terkait KJP Plus untuk anak usia sekolah, mengajak swasta dalam program KJP Plus, pulau reklamasi untuk kepentingan publik, dan rencana rehabilitasi sungai di Jakarta.
Sentimen negatifnya terkait kritik program KJP Plus, dianggap tak konsisten mengenai reklamasi, kritik karena menyerang petahana, bantahan Ahok soal Kampung Duri, dan jawaban tak konsisten tentang DP nol persen.
Pada segmen keenam, 43,36 persen netizen membicarakan Ahok-Djarot dengan sentimen positif 52 persen dan 48 persen sentimen negatif. Positifnya karena menjunjung tinggi toleransi dan mengapresiasi permintaan maaf. Negatifnya karena dinilai sering menyinggung paslon lain.
Sebanyak 56,64 persen netizen membicarakan Anies-Sandi pada segmen terakhir ini. Dengan perbandingan 52 persen sentimen positif dan 48 persen sentimen negatif.
Positifnya, akan adil untuk seluruh warga Jakarta dan menyangkal berita hoax yang ada. Negatifnya, karena masih dianggap hanya beretorika.
Yose menyayangkan perdebatan kali ini masih minim isu meski telah menghadirkan perwakilan komunitas warga Jakarta.
Program masing-masing paslon, kata dia, juga tidak terbahas dengan sempurna. Isu reklamasi, DP 0 Persen, OK-OCE dan penggusuran masih mendominasi pembahasan isu debat, meskipun pertanyaan yang dikeluarkan paslon terhadap paslon lainnya semakin spesifik.
"Netizen juga mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan dari komunitas yang terkesan menyerang pasangan Ahok- Djarot," kata Yose.
Penulis: Kurnia Sari Aziza