Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menggelar visualisasi prosesi jalan salib tidaklah mudah.

Beberapa kesulitan kerap kali dijumpai dalam proses pergelaran acara tersebut hingga dimulainya pergelaran.

Hal tersebut diungkapkan koordiantor visualisasi prosesi jalan salib Gereja Santo Matius Penginjil Bintaro, Diandra Indrabayu dan pembinanya, Joseph Santoso di tempat pergelaran acara tersebut, di Jalan Utama, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (14/4/2017).

Ditemui usai pergelaran, mereka merinci kendala-kendala yang dihadapi, yakni di antaranya tempat yang harus bergantian dan mengatur waktu yang cocok untuk para pemain melakukan latihan.

Menurut mereka, tempat yang sebelumnya digunakan untuk upacara misa harus dirapikan kembali dalam waktu yang singkat karena pergelaran dimulai hanya berjarak beberapa jam saja setelah misa.

Sedangkan kesulitan untuk menentukan waktu latihan yang tepat bagi para pemain karena mereka (para pemain) didominasi oleh para profesional di berbagai bidang.

"Sangat sulit, kalau kita bicara tentang kesulitan karena teknis waktu, area yang digunakan ini masih digunakan misa sebelumnya, (jadi) kita hanya punya waktu kurang lebih lima jam untuk mempersiapkan setting panggung, kostum, dan make-up," kata Joseph Santoso.

"Kan kita melakukan acara ibadah ini, itu kan bukan profesi, melainkan itu pelayanan dari kita. Jadi kita itu terkadang suka kepepet dengan aktivitas kita masing-masing," tambah Diandra Indrabayu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, visualisasi prosesi jalan salib digelar Gereja Santo Matius Penginjil Bintaro pada pukul tujuh pagi di wilayah sekitar gereja.

Baca: Begini Visualisasi Prosesi Jalan Salib Gereja Santo Matius Penginjil Bintaro

Ribuan jemaat dan penduduk setempat menyaksikan aksi teatrikal perjalanan penyiksaan Yesus Kristus tersebut selama lebih dari satu jam.

Informasi lengkapnya, simak dalam tayangan video di atas. (*)