Kapolri Merasa Berdosa Kalau Gagal Amankan Pilkada DKI Jakarta
Kunci keberhasilan dalam pengamanan, ucap Tito, adalah kekompakan dan sinergi antara TNI-Polri.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan arahan kepada seluruh personel TNI-Polri dalam acara apel pembekalan pasukan pengamanan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (18/4/2017).
Tito berharap Pilkada DKI berlangsung aman dan lancar.
Dia mengatakan, aparat TNI-Polri menghadapi tugas besar.
Pengamanan ibu kota penting, karena menjadi barometer Indonesia.
Kunci keberhasilan dalam pengamanan, ucap Tito, adalah kekompakan dan sinergi antara TNI-Polri.
Apalagi dalam Pilkada DKI, hanya dua unsur yang tak memiliki hak pilih, yaitu TNI dan Polri.
"Makanya dengan kita tak memiliki hak pilih itu, kita diharapkan menjadi pihak yang netral dan pihak yang bisa melakukan pengamanan dengan baik," ujar Tito.
Polri sendiri mengerahkan satu personel di masing-masing Tempat Pemungutan Suara.
Di luar TPS, di masing-masing kecamatan, anggota Polres bersiaga.
"Di atas kertas, kita sebetulnya bisa atasi problema yang mungkin akan terjadi. Kuncinya adalah kecepatan, kecepatan untuk amani dan lokalisir jika ada masalah di TPS," ujar Tito.
Tito sempat terngiang apa yang pernah diucapkan mantan Pangdam Jaya Letjen Teddy Lhaksmana.
"Yang terakhir saya masih terus terngiang dengan apa yang disampaikan mantan Pangdam saat saya Kapolda Metro, Pak Teddy Lhaksmana. Itu jadi pegangan saya, bahwa kita Polri dan TNI digaji untuk seperti ini, kita digaji untuk bertugas menghadapi situasi termasuk pengamanan cukup penting ini," ujar Tito.
"Jadi kita digaji untuk ini. Setuju? Setuju! Kalau kita tak mampu melaksanakan ini kita berdosa pada negara yang telah menggaji kita," kata Tito.