TNI-Polri Mulai Razia Cegah Pergerakan Massa yang Masuk ke Jakarta
Di Bekasi, Jawa Barat, petugas kepolisian membagikan selebaran maklumat larangan mobilisasi massa ke TPS saat pencoblosan Pilkada Jakarta.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sehari menjelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, pengamanan oleh personel TNI mulai diperketat.
Pengamanan mulai dilakukan di ruas Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur, yang menjadi akses menuju Jakarta dari Depok, Bogor, dan Bekasi.
Ratusan personel TNI disiagakan di sejumlah lokasi dan obyek vital. TNI dikerahkan untuk membantu polisi jika ada pergerakan massa yang masuk Jakarta untuk mengganggu jalannya proses pencoblosan.
Di Bekasi, Jawa Barat, petugas kepolisian membagikan selebaran maklumat larangan mobilisasi massa ke TPS saat pencoblosan Pilkada Jakarta.
Selain diberikan kepada warga, selebaran juga ditempel di lokasi-lokasi keramaian dan fasilitas umum.
Upaya anggota kepolisian dari kawasan Bekasi bertujuan agar warga tidak terpengaruh dengan adanya kabar mobilisasi massa menuju Jakarta pada 19 April mendatang.
Penjagaan ketat juga dilakukan polisi dan TNI di wilayah Banten. Polisi merazia bus untuk mencegah pengerahan massa melalui gerbang Tol Serang Timur.
Pihak kepolisian akan menurunkan penumpang atau meminta kendaraan untuk berputar balik, jika diketahui membawa penumpang yang mengangkut massa.
Polda Banten mengerahkan 2/3 kekuatan untuk menjaga daerah perbatasan dengan Jakarta. Di Subang, Jawa Barat, ratusan personel kepolisian disebar di sejumlah titik masuk menuju Jakarta.
Polisi merazia kendaraan di depan Gerbang Tol Cipali, Subang, serta pintu masuk Cipali di gerbang Tol Kalijati. Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah massa dari daerah yang dihawatirkan mengganggu keamanan Ibu Kota.(*)