Organda Minta Pemerintah Percepat Pembangunan Tol Kunciran-Bandara
Organda meminta pemerintah mempercepat pembangunan jalan tol Kunciran-Bandara.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organda meminta pemerintah mempercepat pembangunan jalan tol Kunciran-Bandara. Pasalnya, keberadaan jalan tol tersebut menunjang aksesibilitas ekonomi dan sosial masyarakat yang juga berdampak kepada ekonomi nasional.
"Sebab, penambahan infrastruktur jalan tol masih belum sebanding dengan penambahan jumlah kendaraan, terutama kendaraan pribadi,” ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda), Adrianto Djokosoetono, Jumat (21/4/2017).
Menurut Adrianto, ruas tol ini tidak hanya berdampak positif untuk mengurangi kemacetan, tetapi juga memiliki arti strategis bagi kegiatan ekonomi produktif. Hal itu sejalan dengan keinginan pemerintah untuk menghemat anggaran negara.
"Anggaran negara untuk subsidi bahan bakar pun lebih hemat, dan ongkos operasional kendaraan pribadi maupun angkutan bisnis juga lebih hemat," ungkap Adrianto.
Adrianto mengatakan, ruas tol Kunciran-Batuceper-Bandara juga menjadi lintasan alternatif menuju ke Bandara Soekarno Hatta, maupun pelabuhan Tanjung Priok.
“Jalan tol ini juga berpengaruh besar pada operasional truk angkutan barang dan penumpang. Faktor ini sangat berpengaruh,” papar Adri.
Proyek Kunciran-Batuceper-Bandara, akan melintasi 12 kelurahan di lima kecamatan di Kota Tangerang. Jalan ini menggunakan 2.497 bidang tanah yang total luas lahannya mencapai 1.226,965 meter persegi.
Sampai dengan pertengahan April 2017 total pembebasan lahan proyek tol Kunciran-Bandara telah mencapai sekitar 27 persen. Lahan yang diperlukan tersebut untuk seksi I yang meliputi wilayah Kunciran, Pakojan, Cipete. Seksi II yakni Cipete, Poris Plawad Indah, Buaran Indah, Tanah Tinggi.
Selain itu untuk seksi III meliputi Tanah Tinggi, Batusari, Batujaya, Belindung, Pajang, Jurumudi, serta seksi IV yakni Jurumudi dan Benda.